Advertisement

SMP Maarif Yani Kulonprogo Terpaksa Tutup, PCNU Upayakan Nasib 2 Tendik dan 1 Guru

Khairul Ma'arif
Minggu, 13 Juli 2025 - 20:57 WIB
Sunartono
SMP Maarif Yani Kulonprogo Terpaksa Tutup, PCNU Upayakan Nasib 2 Tendik dan 1 Guru Kondisi SMP Ma'arif Yani Nanggulan, Kulonprogo yang sepi saat hari pertama sekolah, Senin (14/7/2025). Harian Jogja - Khairul Ma'arif

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Hari pertama masuk sekolah, Senin (14/7/2025) sudah dipastikan tidak ada kegiatan di SMP Ma'arif Yani, Nanggulan, Kulonprogo. Dipastikan sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) lantaran sudah resmi tutup operasionalnya karena tidak mendapatkan siswa baru.

Sekolah yang berdiri dari 1967 itu hanya tinggal kenangan bagi para alumni dan guru-guru yang pernah mengajar di sana. Persoalan administrasi sudah diurus terkait pemberhentian operasional. Hiruk pikuk kegiatan pun semakin minim bahkan cenderung tidak ada.

Advertisement

BACA JUGA: 24 Anak dari Gunungkidul Diterima di Sekolah Rakyat DIY

"Untuk bendahara bos mungkin masih perlu laporan. Jadi mungkin kadang-kadang ada orang, kalau penjaga sekolahnya kan juga cuma orang dekat, sebelum serah terima ke Lembaga Pendidikan Ma'arif penjaga sekolah masih tetap bertugas," ujar eks Kepala SMP Ma'arif Yani, Nuryani kepada Harianjogja.com, Minggu (13/7/2025).

Perempuan yang sudah mengajar di SMP Ma'arif Yani sejak 1995 itu sudah mendapat tempat mengajar baru. Otomatis besok sudah mulai beraktivitas di sekolah barunya.

Dia mengenang, dahulu sebelum adanya jalur domisili masuk SMP negeri, masih mendapat siswa banyak. "Era 2010-an kami masih bisa mendapatkan 20 siswa untuk satu kali perekrutan tetapi itu 15 tahun yang lalu," katanya.

Kini semua hanya tinggal kenangan karena sudah tidak ada lagi SMP Ma'arif Yani. Tidak adanya pendaftar murid baru di 2025 ini sehingga diputuskan sekolah tersebut berhenti operasional. SMP Ma'arif Yani di bawah naungan lembaga pendidikan (LP) Ma'arif yang tergabung dalam Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kulonprogo.

"Sudah beberapa tahun terakhir memang muridnya minim di SMP Ma'arif Yani. Nanti penanganannya kami rapatkan terlebih dahulu ke depan seperti apa," ujar Ketua PCNU Kulonprogo, Lukman Arifin Fathul Huda.

SMP Ma'arif Yani menjadi sekolah pertama yang dikelola LP Ma'arif Kulonprogo yang berhenti beroperasi. Aset gedungnya sementara ini belum ada penanganan tindak lanjut karena masih perlu dibahas di internal. Pria yang biasa disapa Gus Lukman mengaku, gedung tersebut bisa saja digunakan sebagai sekolah lagi.

"Ya harus dikaji melalui mekanisme yang lebih jeli perhitungannya ketika ada sekolah lagi jangan sampai terjadi seperti SMP Ma'arif Yani," ucapnya.

BACA JUGA: Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat Air India Tewaskan 260 Orang

Dari penutupan ini masih ada dua tenaga pendidik dan satu guru yang belum mendapat sekolah pengganti. Disinggung hal tersebut, Gus Lukman mengupayakan menyalurkannya ke Lembaga Pendidikan Ma'arif terdekat.

Namun, memang belum dibahas secara internal terkait nasib dua tendik dan satu guru tersebut. Ditutupnya SMP Ma'arif Yani menjadi pembelajaran bagi LP Ma'arif NU. Ke depan akan ditanggulangi agar tidak terjadi berhenti operasional lagi.

Dampak kekurangan siswa di banyak sekolah Kulonprogo akhirnya memiliki efek nyata. Minimnya jumlah angka anak sekolah mengakibatkan persaingan antar sekolah sangat ketat mendapatkan siswa.

Bahkan sampai ada satu sekolah yang tidak mendapatkan siswa satu pun. Akhirnya  harus berhenti beroperasi. Sekolah tersebut ialah SMP Ma'arif Yani yang berada di Kalurahan Kembang, Nanggulan, Kulonprogo.

"Ya betul, resmi tutup tidak operasional lagi karena kami tidak mendapatkan siswa satu pun," ujar Kepala SMP Ma'arif Yani, Nuryani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Atlet Karate DIY Berebut Piala Kapolda

Atlet Karate DIY Berebut Piala Kapolda

Jogjapolitan | 6 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prancis Emmanuel Macron Tak Setuju AS Berlakukan Tarif 30 Persen untuk Uni Eropa

News
| Minggu, 13 Juli 2025, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism

Wisata
| Sabtu, 12 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement