Advertisement
24 Anak dari Gunungkidul Diterima di Sekolah Rakyat DIY

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Sosial P3A) mencatat ada 24 anak asal Gunungkidul yang diterima dalam program sekolah rakyat di DIY. Dipastikan calon siswa yang diterima berasal dari keluarga kurang mampu yang masuk dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekretaris Dinas Sosial P3A Gunungkidul, Nurudin Araniri mengatakan, hasil pengumuman untuk seleksi program sekolah rakyat sudah keluar. Adapun hasilnya ada 25 anak asal Bumi Handayani diterima dalam program yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial ini.
Advertisement
“Ada yang mendaftar sebanyak 76 anak, tapi setelah dilakukan seleksi ada 25 anak yang diterima,” kata Nurudin, Ahad (13/7/2025).
Meski demikian, ia mengakui tidak semua anak untuk melanjutkan ke sekolah rakyat yang setara dengan Pendidikan tingkat SMA ini. Pasalnya, ada satu pendaftar yang mengundurkan diri dengan alasan temannya tidak diterima di program ini. “Jadi yang diterima hanya 24 anak,” ungkapnya.
Nurudin memastikan, proses seleksi berjalan dengan transparan. Sebelum diumumkan, calon peserta tidak hanya melewati seleksi administrasi, tapi juga ada kunjungan rumah untuk verifikasi.
Di sisi lain, seluruh siswa yang diterima merupakan anak dari keluarga miskin yang terdat dalam DTSEN. “Jadi tidak ada titipan karena murni dan ada seleksi lapangan sebelum hasil diumumkan,” katanya.
Rencananya, calon siswa yang diterima akan belajar di dua sekolah rakyat di dua lokasi. Sebanyak 23 anak akan bersekolah di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahetraan Sosial di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan, Sleman.
Adapun satu siswa akan belajar di Balai Terpadu dr. Soeharso di Kalurahan Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. “Jadi sudah ada lokasi untuk belajar calon siswa asal Gunungkidul di sekolah rakyat di DIY,” katanya.
BACA JUGA: BMKG: Fenomena Suhu Dingin Bediding Akan Terjadi hingga September 2025
Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Gunungkidul, Herjun Pangaribowo mengatakan, berbeda dengan sekolah umum, di sekolah rakyat akan berbasis asrama. Oleh karena itu, para siswa yang diterima wajib menginap di mess yang telah dipersiapkan.
“Siswa akan tinggal di asrama dan semua fasilitas dan kebutuhan yang ada akan dipersiapkan,” kata Herjun.
Rencananya pembelajaran di sekolah rakyat dimulai bersamaan dengan Tahun Ajaran Baru 2025-2025 yang dimulai pada Senin (14/7/2025). “Sekolah rakyat merupakan upaya pemerintah untuk memperluas akses pendidikan menengah bagi keluarga miskin,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prancis Emmanuel Macron Tak Setuju AS Berlakukan Tarif 30 Persen untuk Uni Eropa
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Api Prameks Hari Ini Minggu 13 Juli 2025
- Jadwal Kereta Bandara YIA Hari Ini Minggu 13 Juli 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu dan YIA
- Prakiraan Cuaca Hari Ini Minggu 13 Juli 2025: DIY Hujan Ringan
- Jadwal dan Lokasi Penjemputan Bus Sinar Jaya Jurusan Malioboro ke Parangtritis Minggu 13 Juli 2025
- Jadwal DAMRI Tujuan ke Bandara YIA Kulonprogo Hari Ini Minggu 13 Juli 2025
Advertisement
Advertisement