Advertisement

Belajar Matematika Menyenangkan Bersama Karakter Marica

Sirojul Khafid
Minggu, 20 Juli 2025 - 08:37 WIB
Sunartono
Belajar Matematika Menyenangkan Bersama Karakter Marica Semua pelajaran bisa menyenangkan, termasuk matematika. Marica memanfaatkan cerita hingga game agar anak senang dan termotivasi dengan matematika serta bahasa. Harian Jogja - Sirojul KhafidRizky

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Semua pelajaran bisa menyenangkan, termasuk matematika. Marica memanfaatkan cerita hingga game agar anak senang dan termotivasi dengan matematika serta bahasa.

Rizky mungkin satu dari jutaan orang, yang semasa kecil menyukai game. Rizky sudah mencoba jenis game konvensional, digital, hingga aktivitas. Saat kecil, dia juga sempat menyewakan perangkat game Nintendo pada teman-temannya.

Advertisement

Layaknya masyarakat umum, anak yang kala itu gemar main game akan dicap kurang baik. Pernah suatu hari, Rizky libur mengaji, dan memilih untuk menyewa Playstation. "Ternyata ditungguin di rumah, dimarahin sampai nangis-nangis di jalan," kata Rizky, Kamis (10/7/2025).

BACA JUGA: Sri Sultan HB X Serahkan Kekancingan Tanah 320 Ribu Meter Persegi untuk Pembangunan Tol Jogja-Solo, Tol Jogja-Bawen dan Tol Jogja-YIA

Di samping game, Rizky juga hidup di lingkungan yang erat dengan pendidikan. Orang tuanya guru. Dia juga lulusan Pesantren Gontor, yang mensyaratkan santrinya untuk bisa mengajar untuk lulus. Kini, Rizky menjadi dosen di Universitas Amikom Jogja, tempatnya dulu kuliah sarjana satu dan pascasarjana.

Saat menjadi dosen, Rizky sempat mengajak beberapa mahasiswa untuk membuat board game pada 2016. Nyaris setiap pekan mereka bermain bersama. Board game dilengkapi dengan alat peraga serta tutorialnya. Board game pertama namanya Jamrana, bertema tentang pramuka. Board game kedua bernama Zamzamy (untuk belajar mengaji) dan Sutasoma (sejarah).

Beberapa game menang di kompetisi dan mendapat pendanaan. Rizky dan tim semakin banyak mencipta. "Bikin sampai tujuh judul game, akhirnya capek harus ngenalin brand yang berbeda terus. Pada 2020 awal inisiatif bikin satu brand aja, muncullah Marica ini," katanya.

Marica merupakan karakter Mari dan Caca. Mari adalah karakter anak perempuan yang suka matematika namun ceroboh. Sementara Caca merupakan hewan tarsius dari Sulawesi, kawan Mari. Awalnya Mari dan Caca tinggal di dalam buku. Suatu hari, mereka terlempar ke dunia manusia. Saat hendak kembali, buku mereka hilang.

Agar mereka tidak terlupakan oleh orang-orang, Mari dan Caca akan masuk ke beragam buku. Di setiap buku, mereka akan bertemu beragam karakter dan menyelesaikan misi sesuai cerita bukunya. Cerita dan misi di dalam buku berkaitan dengan bahasa dan matematika. Kini, Marica sudah memiliki sekitar 20 board game atau learning kit. Harganya dari Rp28.000 hingga Rp350.000.

Perlu Senang Dulu

Pembuatan Marica untuk merespon permasalahan orang tua masa kini. Rizky melihat banyak anak yang bermasalah atau tidak suka dengan matematika. Alasannya banyak. Sementara alat pembelajaran kebanyakan berbahasa non Indonesia.

"Kepikiran kenapa enggak bikin game edukasi," kata laki-laki berusia 36 tahun ini.

"[Game pembelajaran ini bikin anak] enggak pegang ponsel, dan bisa bonding sama orang tua. Jadi orang tua enggak selesai setelah menyekolahkan anak, anak pengen bisa main bareng orang tua."

Rizky sudah meriset serta meminta tanggapan dari gamer, psikolog, orang tua, hingga guru untuk memastikan kualitas produk-produknya. Proses trial and error ini juga menemukan, bahwa anak lebih cocok untuk senang dulu, daripada dijejali dengan beragam materi. Saat anak sudah senang akan suatu topik dengan perantara game, maka dia akan mengulik sendiri materinya.

BACA JUGA: Kawasan Malioboro Jogja Ditata Menjadi Zona Rendah Emisi, Bentor Akan Dibatasi Bertahap

Di setiap board game atau learning kit, Rizky memasukkan unsur cerita, logika, penanaman karakter, hingga aplikasinya di dunia nyata. Anak tidak hanya tahu hasil dari 2x3, tapi mereka paham cara penyelesaian, apakah duanya yang tiga kali, atau tiganya yang dua kali. Sehingga tidak hanya hafalan. Anak juga tahu penerapan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk berbelanja di warung.

Board game hanya satu dari sekian produk dari Marica. Singkat kata, Marica merupakan produk intelektual, yang bisa dikembangkan di banyak sektor. Saat ini, Marica sudah punya animasi pembelajaran, buku, board game, merchandise, lagu, dan kuliner. Ke depan, Rizky berharap akan memiliki playground hingga hotel yang bertema Marica.

Dengan segala permainan pembelajaran ini, Rizky berharap anak-anak bisa senang dan bahagia dulu saat belajar. Banyak orang tua ingin anaknya menjadi cerdas dan mendapatkan medali di olimpiade dan sebagainya. "Tapi mereka lupa kalau anaknya masih anak-anak, harus happy juga. Maka tagline Marica itu Make Learning Addictive, agar anak kecanduan belajar," katanya. "[Dan setiap] karya itu akan menemukan jodohnya sendiri."

Buka Kursus dan Agenda Sosial

Sembilan tahun mengembangkan board game, membuat Rizky bertemu banyak orang tua yang memiliki anak-anak. Pertemuan ini memunculkan permintaan dari para orang tua, agar Marica membuka lembaga kursus. Awal 2025 ini, Marica membuka kursus yang konsepnya sama, lebih banyak memanfaatkan permainan untuk pembelajaran.

Kursus berlangsung dua kali dalam sepekan. Tidak hanya berasal dari produksi Marica, Rizky juga memanfaatkan board game impor dari beragam negara. Setidaknya terdapat 50 board game untuk anak-anak yang kursus di Marica.
Di samping membuka kursus berbayar, Marica juga memiliki agenda sosial.

"Kami bikin event yang free, serta kami berdayakan guru taman kanak-kanak (TK) juga. Kami beri pelatihan, agar bisa bikin kursus sendiri dengan media pembelajaran dari Marica. Jadi ada penghasilan tambahan buat mereka," katanya.

Marica juga memberikan beasiswa kursus bagi beberapa anak kurang mampu. Kegiatan sosial ini lantaran Rizky melihat adanya ketimpangan di TK. Ada TK yang mahal dengan beragam fasilitas yang bagus. Di sisi lain, ada TK yang berjalan ala kadarnya.

"Ternyata ketika anak dikasih metode yang pas, dari latar belakang keluarga apapun, hasilnya sama. Kami ajarin sebulan, udah mulai improve, mereka semangat banget," kata Rizky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

11 Orang Tewas, 9 Orang lainnya Hilang Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Korea Selatan

News
| Minggu, 20 Juli 2025, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi

Wisata
| Sabtu, 19 Juli 2025, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement