Advertisement

Kebutuhan Komponen Roda Kereta Api Capai 20 Ribu Unit per Tahun, Pemerintah Upayakan Produksi dalam Negeri

Sunartono
Sabtu, 26 Juli 2025 - 05:07 WIB
Sunartono
Kebutuhan Komponen Roda Kereta Api Capai 20 Ribu Unit per Tahun, Pemerintah Upayakan Produksi dalam Negeri Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah kebutuhan komponen kereta api seperti rem blok komposit dan roda komposit tergolong tinggi. Meski demikian keduanya terpaksa masih impor karena perusahaan dalam negeri belum bisa memproduksi. Oleh karena itu pemerintah mengupayakan agar kedua komponen tersebut bisa diproduksi dalam negeri.

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan, rem blok dan roda komposit memang belum bisa diproduksi dalam negeri, karena kandungan dari kedua komponen ini formulasinya belum dapat diketahui dengan baik. Terbukti roda dan rem blok pernah diproduksi di Indonesia, tetapi setelah diuji coba ternyata masih retak. Sehingga diputuskan mengimpor kedua komponen itu untuk memenuhi kebutuhan. Pemerintah mendorong semua pihak agar rem blok komposit dan roda komposit bisa diproduksi di dalam negeri.

Advertisement

BACA JUGA: LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah PT BPR Dwicahaya Nusaperkasa

"Ini masih menjadi pertanyaan mengapa kita belum bisa memproduksi komponen tersebut di dalam negeri. Ada banyak ahli peneliti yang bisa diajak kerja sama menyusun informasi yang baik, mungkin dari baja karbonnya seperti apa, sama proses pemanasan yang cukup. Kita upayakan bisa diproduksi di dalam negeri," katanya dalam diskusi Potensi Pengembangan Komponen Kereta Api dalam Negeri di Jogja, Jumat (25/7/2025).

Ia menambahkan, kebutuhan kedua komponen kereta api ini tergolong cukup tinggi di tanah air. Komponen rem blok komposit misalnya, dalam setahun Indonesia membutuhkan 220.000 unit. Sedangkan komponen rem komposit sekitar 20.000 unit.

Saat ini terus diupayakan agar bisa diproduksi di tanah air dan tidak lagi mengimpor. Salah satunya melalui proses pendalaman supaya bisa memenuhi spesifikasi teknis untuk diproduksi. Di sisi lain, saat ini masih terkendala keterbatasan standar uji internasional untuk kedua komponen kereta api tersebut.

Adapun diskusi itu melibatkan peneliti, ahli dari berbagai perguruan tinggi serta para pelaku industri perkeretaapian. Ia berharap diskusi itu bisa menghasilkan rekomendasi yang baik agar rem blok dan roda komposit bisa diproduksi perusahaan dalam negeri.

"FGD ini untuk menjawab pertanyaan mampukah kita membuat kebutuhan roda dan rem blok kereta dari INKA atau yang lain dengan potensi yang ada. Kenyataan yang ada, perombakan untuk membangun industri terjadi di mana mana. Ini tantangan karena 8 persen pertumbuhan ekonomi hanya bisa dipenuhi industri khususnya pengolahan nonmigas," ujar pria yang juga politikus PKB ini.

BACA JUGA: Jadwal Lengkap KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 26 Juli 2025, Naik dari Palur Turun di Stasiun Tugu

Vice President Technical Engineering of Rolling Stock PT KAI Sugito menambahkan, per 2025 ini jumlah unit kereta api di Jawa maupun luar Jawa sebanyak 2.169 dengan jumlah total 8334 gerbong. Adapun jumlah lokomotif sebanyak 506 unit, kemudian kereta rel diesel 103 unit dan LRT sebanyak 204 unit. Untuk proses pergantian komponen yang dibutuhkan memang sangat beragam tergantung kondisi di lapangan.

"Seperti roda komposit mungkin setahun sekali ganti, kalau rem blok komposit itu sangat tergantung dengan kondisi penggunaan di lapangan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

SBY: Sidang Umum PBB September Bisa Jadi Forum untuk Mengakhiri Genosida di Gaza

News
| Sabtu, 26 Juli 2025, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025

Wisata
| Sabtu, 26 Juli 2025, 05:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement