Advertisement
Update! Siswa Keracunan Menu MBG di Sleman Bertambah Jadi 178 Orang

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Jumlah siswa yang diduga keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kapanewon Mlati bertambah menjadi 178 orang. Hal itu berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman yang dirilis pukul 14.00 WIB.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sleman, dr. Khamidah Yuliati, mengatakan para murid yang mengalami gejala keracunan dibawa ke tiga fasilitas kesehatan, UPT Puskesmas Mlati I dan II serta RSUD Sleman.
Advertisement
BACA JUGA: 90 Siswa di Sleman Diduga Keracunan Setelah Makan Menu MBG
Jumlah murid di SMP Muhammadiyah I ada 526 orang dengan 58 murid mengalami gejala keracunan pangan. Dari puluhan murid bergejala, 15 siswa menjalani rawat jalan dan tidak ada yang menjalani rawat inap. Mereka dibawa ke UPT Puskesmas Mlati I.
Sementara, makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan adalah menu rawon MBG pada Selasa (12/8/2025). Kemudian, jumlah murid di SMP Muhammadiyah III ada 174 orang dengan 90 murid mengalami gejala keracunan pangan. Jumlah murid di SMP Pamungkas ada 263 orang dengan 30 murid mengalami gejala yang sama.
Baik murid SMP Muhammadiyah III maupun Pamungkas dibawa ke UPT Puskesmas Mlati II. Total ada 120 murid bergejala yang dibawa puskesmas itu dan 80 murid menjalani rawat jalan, serta tujuh murid dirujuk ke RSUD Sleman.
“Laporan dari RSUD Sleman, ada tujuh kasus rujukan dari Puskesmas Mlati II,” kata Yuliati dihubungi, Rabu (13/8/2025).
BACA JUGA: Demo Warga Pati, Bupati Dilempar Botol hingga Sandal Saat Minta Maaf
Yuliati menambahkan Dinkes setelah mengetahui kejadian dugaan keracunan pangan ini kemudian melakuka pemeriksaan kasus bergejala, memberi pengobatan, merujuk, dan mengedarkan google form ke tiga sekolah itu untuk pendataan.
Selain itu, Dinkes juga memeriksa sampel makanan, spesimen feses, dan muntahan sejumlah murid. Yuliati mengaku tidak semua murid mengalami gejala keracunan pangan.
“Kendali program MBG ada di Kodim. Agar informasinya satu pintu, informasi selanjutnya yang bisa memberi Kodim. Dinkes hanya menangani kasus atau pasiennya saja,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bupati Pati Termasuk Penerima Dana Kasus Suap DJKA, KPK: Ada Peluang Dipanggil
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kraton Jogja Beri Serat Kekancingan PT KAI untuk Operasional Stasiun
- Bom Mortir 350 Kilogram Berhasil Diledakkan di Cangkringan, 8 Rumah Terdampak
- DIY Kemarau Basah, Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
- Meningkat, Wisman Berkunjung ke DIY Capai 10.424 Orang di Juni 2025
- Jadwal Kereta Bandara YIA Berangkat dari Stasiun Tugu, Rabu 13 Agustus 2025
Advertisement
Advertisement