Advertisement

Tak Hanya Serang Lahan Pertanian, Monyet di Gunungkidul Curi Telur Ayam

David Kurniawan
Senin, 18 Agustus 2025 - 13:47 WIB
Jumali
Tak Hanya Serang Lahan Pertanian, Monyet di Gunungkidul Curi Telur Ayam Monyet Ekor Panjang - ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Serangan monyet ekor panjang membuat warga di Padukuhan Purwodadi, Tepus semakin resah. Pasalnya, hewan liar ini tidak hanya merusakan area pertanian, tapi juga mulai mendatangi kawasan permukiman.

Ulu-Ulu di Kalurahan Purwodadi, Suroyo mengatakan, serangan monyet di wilayahnya semakin gencar di musim kemarau saat sekarang. Hal ini tak lepas karena jumlah kawanan yang meningkat pesat di setiap waktunya.

Advertisement

BACA JUGA: Monyet Ekor Panjang Serang Lahan Pertanian di Gunungkidul

Menurut dia, serangan tidak hanya di area pertanian dengan menjarah berbagai tanaman pangan yang ditanam petani, tapi juga merusak gubuk-gubuk untuk berteduh. “Genteng yang terpasang dicopoti hingga rusak strukturnya,” kata Suroyo, Senin (18/8/2025).

Ia mengakui pola serangan tidak berhenti di area pertanian. Pasalnya, kawanan sudah mulai mendatangi ke rumah-rumah warga untuk mencari sumber pangan.

Diduga kedatangan monyet-monyet ini karena kehabisan makanan di hutan sehingga menjarah setiap yang ditemukan. Adapun yang diambil tidak hanya buah-buahan seperti pepaya, pisang dan lainnya, tapi juga sampai mencuri telur-telur ayam yang dipelihara warga.

“Sampai ambil telur ayam di petarangan [tempat bertelur ayam] terus dibawa kabur. Mungkin saking butuh makannya hingga mencuri-curi telur ayam,” katanya.

Suroyo tidak menampik sudah ada upaya menghalau serangan monyet ekor panjang. Para petani sudah berusaha menjaga di lahan pertanian yang dimiliki dengan membunyikan petasan untuk menakut-nakuti.

“Tapi tidak berhasil karena kawanan monyet tetap nekat menyerbu,” ungkapnya.

Di sisi lain, juga sudah ada upaya menyediakan sumber pangan dengan menyebar ubi kayu atau singkong di sejumlah titik. Kendati demikian, upaya ini juga tidak berhasil karena serangan tetap bermunculan.

“Setiap hari disediakan hampir 85 kilogram singkong untuk sumber pangan bagi monyet-monyet, tapi ternyata masih tetap menyerbu ke ladang atau mendatangi rumah-rumah warga,” katanya.

Hal tak jauh berbeda disuarakan oleh Carik Sidoharjo, Tepus, Heru Eko Susilo. Menurut dia, serangan monyet ekor panjang sudah sangat meresahkan, khususnya bagi area pertanian yang berada di kawasan pantai.

“Jumlah koloninya semakin banyak dan makin meresahkan karena tidak hanya menyerang ke area pertanian. Tapi, sudah ada yang masuk ke permukiman,” katanya.

Ia berharap agar ada solusi agar serangan ini bisa dikendalikan karena upaya stimulant memberikan sumber pangan dari ubi kayu belum mujarab. “Harapannya bisa dikendalikan agar tidak semakin merusak karena sangat meresahkan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Spesial Kemerdekaan RI; Ini Promo dari Gojek, Grab, ShopeeFood

Spesial Kemerdekaan RI; Ini Promo dari Gojek, Grab, ShopeeFood

News
| Senin, 18 Agustus 2025, 13:57 WIB

Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun

Wisata
| Minggu, 17 Agustus 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement