Advertisement
Jogja Dinyatakan Bebas dari Penyakit Frambusia

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa Kota Jogja bebas dari penyakit frambusia.
Sertifikat bebas frambusia diberikan kepada Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo tahun ini dan kepada 89 kabupaten/kota di Indonesia. Selain itu, enam daerah menerima penghargaan bebas kusta, dan tujuh daerah lainnya mendapat penghargaan eliminasi filariasis.
Advertisement
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono,menyebut pemberian sertifikat ini sebagai bagian dari perjalanan panjang menuju Indonesia sehat.
“Ini adalah sebuah perjalanan panjang yang bukan satu atau dua hari kemudian selesai. Untuk kusta saja butuh tiga tahun tidak ada penderitanya, begitu juga filariasis dan frambusia. Sehingga diperlukan sebuah orkestra yang dijalankan dengan penuh perencanaan yang matang di tingkat daerah,” ungkapnya, Rabu (20/8/2025) dikutip dari laman resmi Pemkot Jogja.
Pihaknya juga memberikan apresiasi tinggi kepada pemerintah daerah, tenaga medis, kader kesehatan, mitra, serta masyarakat yang telah berkontribusi dalam upaya eliminasi penyakit tropis terabaikan.
“Saya berharap, 514 kabupaten/kota lainnya juga bisa melakukan eliminasi ini sehingga generasi mendatang terbebas dari penyakit tropis terabaikan dan menuju Indonesia yang lebih sehat, adil, dan sejahtera,” tambahnya.
BACA JUGA: Gunung Semeru Alami 4 Kali Erupsi Pagi Ini, Ketinggian Letusan 1 KIlometer
Wakil Wali Kota Jogja, Wawan Harmawan, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian ini. Dimana Kota Yogyakarta berhasil meraih sertifikat setelah tiga tahun berturut-turut tidak ditemukan kasus frambusia.
“Alhamdulillah Kota Yogyakarta mendapatkan penghargaan ini. Namun, masih ada kasus kusta dan filariasis yang harus kita tangani. Pemkot akan terus hadir bersama masyarakat, memastikan layanan kesehatan dan memberikan edukasi secara maksimal,” ujarnya.
Selaras dengan hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja , Emma Rahmi Aryani, menegaskan selama tiga tahun terakhir hasil skrining di sekolah maupun rumah sakit tidak ditemukan kasus frambusia.
Meski demikian, masih terdapat kasus kusta dan filariasis. “Harapannya dalam tiga tahun ke depan tidak ada lagi kasus tersebut sehingga Kota Yogyakarta juga bisa mendapatkan sertifikat eliminasi kusta dan filariasis,” jelas Emma.
Ia berharap, penyakit frambusia yang merupakan penyakit menular dari bakteri treponema pertenue yang hidup didaerah tropis ini tereliminasi secara total.
Salah satunya dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang menjadi kunci pencegahan penyakit, termasuk dengan membiasakan untuk mencuci tangan serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Dengan pencapaian ini, harapannya masyarakat Kota Yogyakarta tetap sehat dan dapat menjaga status bebas frambusia, sehingga sertifikat yang diperoleh tidak hilang,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui Frambusia adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Penyakit ini terutama menyerang kulit, tulang, dan tulang rawan. Frambusia ditandai dengan luka pada kulit yang dapat menyebabkan cacat penampilan dan fisik, serta gangguan sosia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wamenaker Kena OTT KPK, Komisi III Sebut Seperti Gol Bunuh Diri
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Talut Sungai Gajahwong Ambrol, Rumah Warga di Bantul Terancam
- Tak Punya Kartu Tani, Petani Bantul Tetap Bisa Tebus Pupuk Subsidi
- Lahan Pemakaman Penuh, DPRD Kota Jogja Siapkan Regulasi Makam Tumpuk
- Kodim Kulonprogo Siaga Kebencanaan Kala Anomali Cuaca Musim Kemarau
- 5 Warga Terdampak Pembangunan Mapolda Baru Terima Kunci Rumah Relokasi
Advertisement
Advertisement