Advertisement
DIY dan PDPI Bersepakat Libatkan PKK dalam Menangani Penyakit Paru

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) bersepakat untuk berkolaborasi dalam menangani penyakit paru yang angkanya cukup tinggi. Menariknya dalam penanganan ini akan melibatkan PKK hingga level kalurahan dan pedukuhan.
Komitmen kerja sama itu ditandangani bersamaa dengan pelaksanaan Pertemuan Ilmiah Khusus PDPI 2025 yang digelar di Kota Jogja, Jumat (5/9/2025). Ketua Pengurus Pusat PDPI mengatakan dalam pertemuan itu memang secara umum membahas terkait upgrade perkembangan ilmu dokter paru. Dengan harapan dokter bisa meningkatkan kemampuannya sehinga bisa melayani masyarakat.
Advertisement
BACA JUGA: Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, 6 September 2025
"Nah karena bertempat di Jogja dan kebetulan DIY ini luar biasa punya komitmen luar biasa untuk menangani penyakit paru seperti TB, kami menjalin kerja sama. Bentuknya akan mengedepankan edukasi kepada masyarakat hingga melakukan tracing pasien penyakit paru khususnya tuberkulosis. Jadi kami PDPI mendampingi masyarakat," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie sepakat bahwa kerja sama tersebut akan mengedepankan edukasi ke masyarakat dengan melibatkan PKK. Menurutnya PKK sengaja dipilih karena memiliki kekuatan di level akar rumput dalam menjadi kader dalam mengedukasi terkait penyakit paru.
"PDPI itu sebenarnya sudah ada di rumah sakit, ketika membutuhkan kehadiran para dokter sepesialis paru, mereka siap, seperti itu kerja samanya. Termasuk memanfaatkan mobil rontgen untuk jemput bola pemeriksaan kesehatan paru," ujarnya.
Ketua Panitia PIK PDPI 2025 Hendris Utama Citra mengatakan edukasi penyakit paru akan dilakukan hingga tingkat kalurahan. Kader kesehatan akan dibentuk melaui PKK yang lebih dahulu dilatih agar bisa menjadi perpanjangan tangan dokter paru.
"Harapannya yang ditangani bisa semua penyakit paru seperti TB, kanker paru, asma PPOK . Karena penyakit-penyakit itu tergolong tinggi kasusnya di Jogja. Haraannya semua bisa tertangani dengan baik," ucapnya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono dalam sambutan tertulis mengatakan tingginya temuan kasus paru seperti TB menjadi tantangan sosial yang membutuhkan kerja sama lintas sektor. Ia berharap pertemuan itu tidak sekadar forum melainkan menjadi wahana kolaborasi dan mampu merumuskan strategi dan inovasi dalam penanganan penyakit paru.
"Dalam pandangan jawa ada pitutur sederhana ambegan iku urip, nafas adalah hidup, paru paru adalah pintu kehidupan, nafas anugerah yang kita terima sebuah penghubung antara manusia dengan alam semesta. Ketika udara tercemar akan merusak kesehatan sendiri," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wakil PM Inggris Mundur Gegara Gagal Bayar Pajak Pembelian Properti
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Keluarga Rheza Mahasiswa Amikom Enggan Proses Hukum Pelaku, Ini Alasannya
- Mahasiswi Asal Karawang Tewas dalam Kecelakaan Tunggal di Kasihan Bantul
- Dorong Budaya Literasi, Jogja Book Fair 2025 Resmi Dibuka
- Penemuan Bayi Perempuan di Pos Tani Sawah Bikin Geger Warga Mriyan Bantul
- Forum Ojol di Jogja Imbau Anggota Tidak Mudah Terprovokasi
Advertisement
Advertisement