Advertisement
EWS Tsunami Berbunyi Bikin Panik Warga Kulonprogo, BPBD: Kondisinya Baru

Advertisement
Harianjogja.com KULONPROGO—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo angkat bicara terkait Early Warning System (EWS) tsunami di Kalurahan Karangwuni, Wates, Kulonprogo yang berbunyi mendadak sehingga mengagetkan warga setempat.
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, Rehabilitasi dan Konstruksi BPBD Kulonprogo, Muh Juaini mengungkapkan EWS tsunami yang mengagetkan warga tersebut kondisinya masih baru.
Advertisement
Menurutnya, EWS tersebut merupakan pengadaan dari BNPB tahun 2025 ini untuk Kulonprogo yang diajukan melalui BPBD. "Iya EWS baru, tahun ini baru terpasang awal-awal Agustus selesainya," katanya saat dihubungi, Senin (8/9/2025).
BACA JUGA: Peternak Cilik Turut Ikut Kontes Nasional Kambing Kaligesing di Kulonprogo
Dia menduga EWS tsunami tersebut bunyi mendadak karena error. Namun, Juaini belum dapat memastikan secara rinci penyebab errornya tersebut karena faktor apa. Menurutnya, atas kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada penyedia yang melakukan pemasangan EWS tersebut.
"Kami juga heran kenapa tiba-tiba berbunyi, padahal sudah dites, operasionalnya sudah di Bimtekan ke petugas. Prinsipnya kalau kami error itu EWS," lanjutnya.
Dia menjelaskan, pengadaan oleh BNPB itu nantinya akan dihibahkan ke BPBD Kulonprogo. Namun untuk saat ini, Juaini menyampaikan belum ada penyerahan secara resmi legalitas dari BNPB ke BPBD Kulonprogo.
Oleh karena itu, EWS tsunami yang bunyi mendadak tersebut masih kewajiban penyedia kewenangannya untuk memperbaiki. "Masih tanggung jawab penyedia, penyerahan di pemerintah menunggu berita acara serah terima kedua hibahnya ke Pemda Kulonprogo belum," ucapnya.
Juaini menuturkan, sebenarnya BPBD Kulonprogo mengajukan enam EWS tsunami ke BNPB untuk 2025 ini. Namun, yang diterima hanya satu dan di tempatkan di Kantor Kalurahan Karangwuni. Kontrak untuk pengadaan satu EWS tsunami dari BNPB itu memang sampai Agustus dan sudah uji fungsi.
"Servernya memang sudah berada di Pusdalops BPBD Kulonprogo. Kemarin kami sudah tes sudah oke dan cek peralatannya juga sudah oke," tuturnya.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Karangwuni, Sunardi menambahkan EWS tsunami itu bunyi mendadak dengan sendirinya pada Sabtu (6/9/2025) pukul 23.15 WIB dan berbunyi hingga pukul 23.35 WIB hari yang sama.
Menurutnya, alarm EWS tersebut mengagetkan dan membuat panik warga setempat. Dia mengklaim ada mencapai ratusan warga sudah berhamburan ke luar rumah sampai Sogan dan Kulur atau ke titik kumpul.
Namun, ada juga masyarakat yang konfirmasi ke balai desa terkait bunyi alarm EWS tersebut. "Warga kaget karena EWS tersebut berbunyi sebagai peringatan dini dengan narasi 'telah terjadi gempa, berpotensi tsunami warga masyarakat diharapkan waspada' sehingga dengar suara seperti itu masyarakat pada kabur," ungkapnya. Kondisi EWS tsunami tersebut di kantor kalurahan sehingga banyak warga yang mendengarnya.
Lanjut Sunardi, jangkauan suara EWS tersebut sampai sekitar 2 kilometer lebih karena angin tenang dan tidak ada suara pesawat. Lantas sebagai awal, FPRB Karangwuni langsung menyampaikan informasi dan klarifikasi lewat toa masjid dan grup-grup WhatsApp masyarakat Karangwuni terkait kondisi riil EWS tsunami itu bunyi karena error. Bukan karena memang berfungsi sebagaimana mestinya.
"Setelah EWS mati dengan sendirinya kami lakukan pengecekan bahwa panel box dari perangkat EWS kondisinya terkunci yang berarti aman tanpa gangguan fisik dari siapa pun," ujar Sunardi.
Dikonfirmasi juga ke server EWS yang ada di Pusdalops BPBD Kulonprogo juga tidak ada peringatan dini. Menurutnya, kesalahan bunyi bukan karena dipermainkan seseorang atau karena human error.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Proyek Parkir Nglanggeran Berpotensi Mangkrak, Kalurahan Minta Dilanjutkan
- Ini Toko Buku Unik di Jogja, Mirip Shakespeare and Company Paris
- Lagu-lagu Koes Plus Meriahan Wisata Malam Watu Gagak Bantul
- Pemkab Bantul Sudah Tidak Ingin Buang Sampah ke TPST Piyungan
- Tol Jogja-Solo Dilintasi 60.994 Kendaraan di Libur Maulid Nabi
Advertisement
Advertisement