Advertisement

Penyebab Kebakaran di Kota Jogja, Korsleting hingga Lupa Matikan Kompor

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 21 September 2025 - 13:07 WIB
Sunartono
Penyebab Kebakaran di Kota Jogja, Korsleting hingga Lupa Matikan Kompor Pemadam Kebakaran - ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Peristiwa kebakaran di Kota Jogja mencapai puluhan kasus pada Januari-September 2025 yang sebagian besar kebakaran disebabkan korsleting listrik.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Jogja, Taokhid menuturkan kebakaran rumah tangga masih mendominasi. 

Advertisement

“Tahun ini sampai dengan Agustus ada 40 kejadian kebakaran di dalam kota. Dugaan penyebab paling tinggi korsleting, sekitar 70 persen,” katanya, Minggu (21/9/2025). 

BACA JUGA: Daftar Harga Pangan Terbaru, Beras dan Bawang Merah Turun

Selain korsleting, faktor kelalaian masyarakat juga turut menyumbang angka kebakaran. Beberapa penyebab kabakaran antara lain lupa mematikan kompor, meninggalkan pembakaran sampah, hingga puntung rokok atau lilin yang dibiarkan menyala tanpa pengawasan.

Taokhid mendorong agar warga lebih peduli terhadap kondisi instalasi listrik rumah untuk mengantisipasi kejadian serupa. 

“Kesadaran masyarakat harus terus didorong. Mulai dari memperhatikan kondisi kabel, mengganti jaringan listrik yang sudah tua, hingga memastikan kualitas instalasi sesuai standar,” katanya.

Dia menekankan pentingnya kewaspadaan kecil yang bisa berdampak besar. “Pemilihan kabel listrik harus disesuaikan dengan kebutuhan beban. Jangan sampai ceroboh, karena dampaknya bisa fatal,” katanya.

BACA JUGA: Pria Ditemukan Meninggal Duduk di Kursi di Perumahan Sewon

Damkarmat gencar melakukan penyuluhan antisipasi pencegahan kebakaran kepada masyarakat, komunitas, hingga sekolah untuk menekan jumlah kasus kebakaran di tahun ini. Melalui edukasi berkelanjutan dan kesadaran masyarakat, Pemkot Jogja berharap angka kebakaran akibat korsleting maupun kelalaian dapat ditekan secara signifikan.

“Program edukasi sudah berjalan lebih dari 30 kegiatan, ditambah kegiatan mandiri di tingkat kampung maupun RW yang digelar seminggu sekali,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Sidang PBB Bahas Palestina untuk Galang Dukungan Banyak Negara

Sidang PBB Bahas Palestina untuk Galang Dukungan Banyak Negara

News
| Minggu, 21 September 2025, 14:47 WIB

Advertisement

Wisata Budaya hingga Kekinian di Daerah Istimewa Yogyakarta, Ini Daftarnya

Wisata Budaya hingga Kekinian di Daerah Istimewa Yogyakarta, Ini Daftarnya

Wisata
| Minggu, 21 September 2025, 12:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement