Advertisement
Pemkot Jogja Dorong Warga Keparakan Olah Sampah Organik
Kepala DLH Jogja, Radjan Taufik; Lurah Keparakan, Yusuf Ahbari; dan kader Mas Jos Keparakan mengikuti Temu Kader Mas Jos, di Kampung Dipowinatan, Kelurahan Keparakan, Selasa (11/11/2025). - ist Keparakan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja mendorong penguatan pengolahan sampah organik dalam program Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos) Keparakan. Di wilayah tersebut, bank sampah sudah terbentuk banyak sehingga pengelolaan sampah anorganik sudah berjalan baik.
Kepala DLH Jogja, Radjan Taufik, mendorong dalam Mas Jos di Keparakan saat ini fokus pada penguatan gerakan pengolahan sampah organik. Sementara untuk pemilahan sampah sesuai jenis dan pengelolaan sampah anorganik sudah berjalan cukup baik.
Advertisement
"Bank sampah sudah ada di semua RW. Sehingga hal yang perlu ditekankan adalah pengolahan sampah organik. Agar jumlah sampah yang masuk ke depo dapat terus dipertahankan kosong atau depo tetap bersih," ujarnya dalam Temu Kader Mas Jos di Kelurahan Keparakan, Selasa (11/11/2025).
Lurah Keparakan, Yusuf Ahbari, menuturkan bahwa saat ini bank sampah di Kelurahan Keparakan jumlahnya sudah banyak. Dari 13 RW yang ada di Keparakan, sudah terbentuk 17 bank sampah. “Jadi ada RW yang memiliki bank sampah lebih dari satu," kata dia.
BACA JUGA
Sementara untuk pengelolaan sampah organik, warga disebutnya terus mendapatkan dorongan dari tim relawan dan kader Mas Jos Keparakan untuk mengelola sampah organik. Selain dengan biopori, warga juga sudah mengembangkan budidaya maggot.
Masyarakat juga mulai diarahkan untuk membudayakan pengelolaan sampah sejak di hulu atau di sumber produksi sampah, dalam hal ini keluarga. Utamanya untuk pengelolaan sampah organik seperti sampah bahan mentah masakan dan sisa makanan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mendekatkan sarana pengelolaan sampah organik dengan lokasi produksi sampah di rumah tangga. Pembuatan sarana seperti ember atau galon tumpuk di dekat dapur membantu memudahkan masyarakat untuk memulai pengelolaan sampah organik.
"Masyarakat kita saat ini budayanya mager atau malas gerak. Jadi kalau kejauhan sedikit, sudah malas untuk bergerak. Makanya keberadaan ember atau galon tumpuk ini sebisa mungkin di dekat tempat memasak," ujar Ketua Forum Bank Sampah dan Sekda Kota Jogja, Aman Yuriadijaya.
Pemkot Jogja pada 15 November berencana melakukan gerakan serentak menanam atau menempatkan galon tumpuk di rumah-rumah warga. Gerakan tersebut diharapkan dapat membangkitkan dan membantu upaya membudayakan pengelolaan sampah sejak dari rumah.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Hari Ini, Rabu 12 November 2025
- Jadwal dan Tarif DAMRI ke Bandara YIA dari Jogja, Purworejo, Kebumen
- Gempa Bumi M 3,4 Guncang Wilayah Perairan Gunungkidul DIY
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, Rabu 12 November 2025
- BPJS Ketenagakerjaan Sleman Serahkan Hadiah Pemenang Gebyar Playon
Advertisement
Advertisement






