Ekonomi Bantul Stabil, Bupati Pastikan Inflasi Terkendali

Harianjogja.com, BANTUL–Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, memastikan kondisi ekonomi daerahnya tetap sehat dengan tingkat inflasi yang terkendali berkat surplus komoditas pangan pokok.

“Dari berbagai indikator yang tadi terbuka di dalam forum Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dan High Level Meeting (HLM) TPID DIY kemarin, inflasi di Bantul masih pada tahap yang wajar, tidak sampai memberatkan masyarakat, atau tidak mengganggu stabilitas ekonomi di Bantul,” ujar Halim, Rabu (12/11).

Pernyataan itu disampaikan Halim usai mengikuti Rapat Koordinasi Daerah dan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ia menyebut, hasil pembahasan menunjukkan kondisi ekonomi lokal tetap stabil karena suplai bahan pangan pokok di Bantul relatif lebih dari cukup.

Menurutnya, ketersediaan pangan menjadi faktor penting yang menjaga harga-harga tetap wajar. “Ada 12 komoditi strategis di Bantul itu, neraca ketersediaannya surplus. Dengan surplusnya komoditas strategis ini, maka kenaikan harga yang terlampau tinggi itu tidak terjadi,” jelasnya.

Menjelang akhir tahun, Pemkab Bantul mulai mengantisipasi potensi naiknya permintaan pasar saat Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Halim menegaskan pihaknya akan menyiapkan langkah-langkah untuk memastikan barang kebutuhan pokok tetap tersedia dengan harga yang stabil.

“Kita akan melihat sejauh mana pasokan barang-barang terutama pangan di Natal dan tahun baru, sehingga kalau nanti ada tanda harga itu naik karena tinggi permintaan, maka kita akan melakukan langkah-langkah,” katanya.

Langkah yang dimaksud, lanjutnya, mencakup pemantauan distribusi barang, koordinasi antarinstansi, serta intervensi pasar bila dibutuhkan. Pemerintah akan tetap menilai setiap perubahan harga agar penanganannya tidak berlebihan, namun tetap efektif menjaga keseimbangan pasar.

Dengan kondisi pasokan pangan yang surplus dan sistem pengawasan yang terus diperkuat, Halim optimistis inflasi Bantul dapat dijaga hingga akhir tahun. Ia berharap stabilitas ekonomi tersebut dapat membantu masyarakat menghadapi periode liburan Nataru dengan tenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News