Advertisement

Fenomena Dua Warna Air Laut Muncul di Pantai Baron

David Kurniawan
Senin, 24 November 2025 - 17:27 WIB
Jumali
Fenomena Dua Warna Air Laut Muncul di Pantai Baron

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Hujan deras memicu luapan sungai bawah tanah di Pantai Baron hingga memunculkan fenomena dua warna air laut yang kembali menarik perhatian wisatawan.

Fenomena ini menyebabkan air di kawasan pantai terbagi menjadi dua warna akibat pertemuan air banjir dan air laut.

Advertisement

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 Pantai Baron, Surisdiyanto, mengatakan banjir di sungai bawah tanah itu terjadi sejak Senin (24/11/2025) pagi. "Ini dampak hujan deras di wilayah utara sejak Minggu (23/11/2025) malam," ujarnya, Senin siang.

Menurut Suris, banjir di lokasi itu merupakan kejadian biasa. "Kalau hujan deras, pasti di sungai bawah tanah akan meluap dengan debit lebih tinggi dari biasanya," katanya.

Banjir itulah yang memunculkan fenomena dua warna air laut—coklat dari air banjir dan biru dari air laut. "Jadi ada pertemuan antara air laut dengan aliran dari sungai bawah tanah, sehingga warnanya jadi dua," ungkapnya.

Dia menjelaskan, fenomena dua warna tersebut hal yang biasa terjadi setiap musim hujan. Biasanya, fenomena ini berlangsung dua hingga tiga hari, asalkan tidak ada hujan susulan. "Kalau cuaca cerah, dalam tiga hari air banjir akan menghilang. Tapi kalau hujan terus, fenomena dua warna ini bisa bertahan lebih lama," jelas Suris.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 Pantai Baron, Marjono, menambahkan, banjir itu tidak mengganggu aktivitas wisata. Pengunjung tetap bisa datang ke Pantai Baron seperti biasa.

"Yang terpenting, wisatawan mematuhi imbauan petugas. Kami selalu mengingatkan agar tidak bermain di area berbahaya," kata Marjono.

Saat ini, menurut dia, wisatawan yang ingin ke Pantai Baron harus menyeberang menggunakan perahu. Aliran sungai bawah tanah yang mengarah ke timur membuat kawasan pantai terpisah, mirip sebuah pulau atau yang dikenal warga setempat sebagai gumuk pasir dadakan.

"Aliran sungai bawah tanah sering berubah. Kalau ke timur, pengunjung harus menyeberang. Tapi kalau langsung ke selatan, tidak perlu menyeberang karena pantai tidak terbelah aliran sungai," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Bareskrim Ungkap Kurir Buang 207 Ribu Ekstasi ke Jurang Tol Sumatra

Bareskrim Ungkap Kurir Buang 207 Ribu Ekstasi ke Jurang Tol Sumatra

News
| Senin, 24 November 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Wisata
| Selasa, 18 November 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement