Advertisement
Ribuan Remaja Putri di Gunungkidul Mengidap Anemia
Foto ilustrasi anemia. / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat ada 2.209 remaja putri mengalami anemia atau kekurangan darah. Gerakan minum tablet tambah darah digencarkan untuk memerangi penyakit ini.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono mengatakan, anemia atau kekurangan darah menjadi perhatian serius. Pasalnya, penyakit ini tidak hanya berdampak terhadap kesehatan penderita, tapi juga berpotensi memengaruhi anak tumbuh stunting dalam jangka panjang.
Advertisement
“Makanya harus dilakukan deteksi dini sehingga penanganan bisa dilakukan dengan cepat sehingga potensi penyakit ini bisa dicegah,” kata Ismono belum lama ini.
Dia menjelaskan, remaja putri sangat rentan terkena anemia. Pasalnya, siklus menstruasi yang terjadi setiap bulan berpotensi menyebabkan kekurangan darah.
BACA JUGA
Oleh karenanya, sambung Ismono, pihaknya secara rutin melakukan skrining terhadap remaja putri. Sebagai contoh, di 2025, terdapat 9.674 anak yang telah dilakukan pengecekan dan hasilnya terdapat 2.209 anak mengalami anemia.
“Kalau dipersentasekan, remaja yang diskrining mengalami anemia sebanyak 25,3%,” ungkapnya.
Adanya data ribuan remaja putri mengalami anemia, maka upaya pencegahan terus digencarkan. Tujuannya agar bahaya dari kekurangan darah dapat dicegah sehingga kelak saat menikah dan menjadi ibu hamil bisa sehat sehingga anaknya tidak tumbuh stunting.
“Remaja yang terkena anemia, maka diwajibkan minum obat secara rutin satu tablet besi per minggunya,” katanya.
Adapun untuk stok obat zat besi, Ismono memastikan tidak ada masalah karena hingga sekarang memiliki stok sebanyak 1,2 juta tablet. “Tidak ada masalah karena stok masih mencukupi. Makanya, program konsumsi obat tambah darah terus kami gencarkan,” kata Ismono.
Program minum obat tambah darah di kalangan remaja putri ini digalakkan bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Dalam acara ini mengundang 500 anak dari SMP dan SMA yang diberikan edukasi gerakan masyarakat hidup sehat dengan minum tablet tambah darah minimal satu kali dalam satu minggu.
“Tentunya dalam rangka mencegah anemia atau kurang darah pada remaja putri, sehingga diharapkan dengan kampanye ini mereka bisa hidup sehat,” papar Ismono.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih berharap kepada para remaja untuk menginvestasikan kesehatannya mulai dari sekarang. Salah satunya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta rajin berolahraga. “Jaga kesehatan, jaga pola makan. Perbanyak aktivitas gerak, berolahraga,” kata Mbak Endah.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





