Advertisement
JOGJAROCKARTA FESTIVAL: Pesta Musik Cadas Terakhir di Kridosono
Poster Hari I gelaran JogjaROCKarta Festival (JRF). - Istimewa.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Konser musik rok berskala internasional, JogjaROCKarta Festival (JRF) kembali digelar tahun ini di Stadion Kridosono, Jogja pada 6–7 Desember 2025.
Memasuki gelaran ke-8, JRF yang mengambil tema The Majesty of Rock, Crowned in Jogja semakin menegaskan posisi Jogja sebagai mahkota musik rok Indonesia, sekaligus menjadi tempat bertemu, bersatu, dan dinobatkannya pencinta musik cadas baik dari dalam maupun luar negeri.
Advertisement
Founder Rajawali Indonesia, selaku penyelenggara JRF, Anas Alimi, mengatakan bahwa tema tersebut menyoroti kemegahan, semangat, dan warisan panjang tradisi musik rok lintas generasi yang berakar kuat di Kota Budaya ini.
Dia mengatakan menampilkan line-up lintas generasi dan benua yang menyuguhkan keberagaman wajah musik rok dunia, yakni Loudness (heavy metal, Jepang), Anthrax (thrash metal, AS); Ugly Kid Joe (alternative metal, AS); dan The HU (folk metal, Mongolia). Selain itu ada pula lima grup band dengan karakter berbeda yang mewakili evolusi dan semangat
global musik keras.
BACA JUGA
Anas mengatakan kelima band itu masing-masing adalah para penggawa musik rok era 1980–1990 di Indonesia. Kelima grup itu masing-masing adalah Jamrud (Cimahi), Banhasir Kaisar (Solo), Andromedha (Surabaya), dan Rolland Band (Jogja).
Selain itu, kata Anas, JRF juga menghadirkan sejumlah program Istimewa, di antaranya adalah JogjaRIDEkarta; Band Submission yang menampilkan dua grup terpilih dari kompetisi nasional, yakni ZEALOUS (Manado), dan BIAS (Jogja); serta Visual Competition.
Halloween Batal
Sementara itu, Anas juga mengabarkan bahwa salah satu pengisi JRF 2025, yakni Halloween, dipastikan urung tampil. Hal itu menyusul adanya pernyataan resmi dari manajemen grup band tersebut yang dirilis melalui kanal Instagram resmi Helloween mengenai kondisi kesehatan vokalis mereka, Michael Kiske.
Kiske disebut mengalami acute pharyngolaryngotracheitis disertai asthmatic dyspnea dan bronchitis sehingga dokter pun mewajibkannya menjalani istirahat total, sehingga seluruh jadwal tur mereka di Asia Tenggara harus dibatalkan.
Edisi Terakhir
Sementara itu, Tovic Raharja, CEO Rajawali Indonesia menambahkan, tahun ini merupakan tahun terakhir JRF digelar di Kridosono. Untuk itu, pihaknya menggandeng Dwiky KA, seorang ilustrator dan visual artist asal Surabaya, sebagai seniman di balik identitas visual edisi pamungkas JRF.
“Dwiky KA punya karakter visual yang sangat kuat, lokal, berani, tapi punya bahasa universal yang nyambung dengan spirit JogjaROCKarta. Kami ingin festival ini bukan hanya terdengar lewat musik, tetapi juga terlihat lewat visual yang apik,” kata Tovic.
Melalui kolaborasi ini, setiap elemen visual JRF 2025 dari poster, merchandise, hingga instalasi panggung akan menjadi bagian dari perayaan monumental yang tak hanya merayakan musik rok, tetapi juga menutup bab sejarah Kridosono dengan cara paling berkesan. (Arief Junianto/*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seluruh Pesawat A320 Terdampak Recall Airbus Sudah Diperbaiki
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Penulis Ingin Orisinalitas Karya Tetap Terjaga Saat Difilmkan
- Uni Eropa Pelajari Nilai Toleransi di Masjid Gedhe Kauman Jogja
- Ribuan Pelanggar Terjaring Operasi Zebra Progo di Bantul
- Operasi Zebra, Polisi di Bantul Temukan Nomor Rangka Palsu
- Dinas Kesehatan Gunungkidul Temukan 61 Kasus HIV-Aids Baru
Advertisement
Advertisement



