Advertisement
Tekan Kenaikan Harga Pangan, DPRD DIY Dorong Operasi Pasar
Bahan kebutuhan pokok dijual di pasar tradisional Kota Jogja, DIY. Antara - Eka AR
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Komisi B DPRD DIY mendorong percepatan pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah untuk menahan gejolak harga jelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Langkah ini dinilai paling mendesak mengingat sejumlah komoditas pokok mulai merangkak naik dalam beberapa hari terakhir.
Kenaikan harga bahan pokok seperti beras, cabai, dan telur menjadi sorotan utama. Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari mengungkapkan, pemantauan dilakukan secara intensif di berbagai titik untuk memastikan distribusi berjalan aman dan pasokan tetap stabil.
Advertisement
Andriana menyebut perlunya gerak cepat lintas instansi agar inflasi musiman tidak kembali terulang. Ia meminta Dinas Perdagangan bersama perangkat daerah lain menyiapkan langkah stabilisasi sejak awal.
“Dalam beberapa hari terakhir memang terlihat sejumlah komoditas mengalami kenaikan. Kami meminta agar operasi pasar dan koordinasi distribusi segera diperkuat supaya harga kembali terkendali,” ucapnya, Kamis (4/12/2025).
BACA JUGA
Andriana menyampaikan bahwa arahan terkait pengendalian harga tersebut sudah masuk pembahasan Rakordal dan langsung ditindaklanjuti pemerintah daerah. Pasar murah dan operasi pasar, menurutnya, menjadi strategi utama DIY untuk menghadapi potensi lonjakan permintaan di penghujung tahun.
Ia menekankan perlunya pengawasan ketat di lapangan, terutama pada momen liburan panjang yang biasanya memicu praktik merugikan seperti kenaikan tarif parkir atau harga kuliner yang tidak wajar. Pihaknya tak ingin situasi semacam itu menciptakan keresahan di masyarakat maupun wisatawan.
“Kita juga memikirkan para pedagang-pedagang butuh di saat liburan ini butuh keuntungan yang lebih. Tapi jangan terlalu ekstrim dengan harga-harga yang istilahnya ya standar,” ujarnya.
Komisi B juga sempat menerima laporan pedagang terkait terganggunya pasokan beberapa komoditas akibat cuaca tidak menentu dan sejumlah kasus gagal panen. Kondisi tersebut dinilai perlu segera dicari solusinya agar tidak berdampak pada harga di pasar.
“Kemarin kami bertemu para pedagang dan banyak yang menyampaikan bahwa pasokan sejumlah komoditas terganggu karena faktor iklim. Ini memang harus segera dibahas bersama mitra terkait,” katanya.
Meski ada beberapa kendala pasokan, Andriana memastikan stok pangan DIY masih tergolong aman. Koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota menunjukkan ketersediaan bahan pokok cukup hingga akhir tahun.
“Hasil Rakordal menunjukkan stok kebutuhan pangan di kabupaten/kota sangat cukup hingga akhir tahun, bahkan lebih,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- HDI 2025: Difabel Kritik Akses Publik DIY Masih Buruk
- Sampah Kiriman Menumpuk di Pantai Parangtritis Lagi
- Polresta Jogja Ungkap Kronologi Pembunuhan Pria di Wirobrajan
- Sudah Usul, Warga Bantul Mengaku Belum Pernah Terima Bansos Sejak 2014
- Harga Cabai Rawit Merah di Gunungkidul Tembus Rp80 Ribu per Kg
Advertisement
Advertisement




