Advertisement
Jembatan Kewek Kritis, Pemkot Batasi Kendaraan Besar Melintas
Pengendara melintas di Jembatan Kewek pada Minggu (23/11/2025). Pemkot Jogja berencana merehabilitasi jembatan tersebut tahun depan. Harian Jogja - Stefani Yulindriani
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kondisi Jembatan Kewek yang dinilai kritis membuat Pemkot Jogja membatasi kendaraan besar dan menerapkan pola lalu lintas baru mulai Rabu.
Pembatasan ini dilakukan untuk menekan risiko kerusakan lebih lanjut pada jembatan yang menjadi penghubung vital kawasan pusat kota. Lampu lalu lintas tambahan di sisi utara membantu mengatur arus bergiliran dari Mangkubumi dan Kotabaru. Sementara itu, sebagian bus dari arah timur akan dialihkan menuju jalur Jalan Magelang.
Advertisement
Dishub Jogja juga menerapkan pengaturan ulang rute di sekitar Kridosono dan Jalan Mataram agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Sepeda motor masih boleh melintas dengan pengawasan ketat demi menjaga akses warga Ledok Tukangan. Pemkot mengingatkan pengendara agar tidak berhenti di atas jembatan untuk menghindari beban berlebih.
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, mengatakan uji coba dilakukan dengan membatasi jenis kendaraan yang boleh melalui jembatan tersebut. “Jembatan Kewek itu kita tutup yang kendaraan besar kita tidak lewatkan di situ, hanya kendaraan kecil,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).
BACA JUGA
Ia menjelaskan, pada sisi utara jembatan dipasang lampu pengatur lalu lintas sehingga arus dari Mangkubumi maupun Kotabaru bergiliran melintas. “Parsial itu artinya Kewek ini tidak boleh dilalui bus, tidak boleh dilalui truk, hanya kendaraan kecil saja, sehingga dibantu traffic light-nya di jembatan sisi utara di pertigaan itu,” katanya.
Untuk mengantisipasi kepadatan, Pemkot meminimalkan arus dari kawasan timur yang selama ini memberi tekanan besar pada kawasan Jembatan Kewek. Hasto menyampaikan upaya pengurangan dilakukan sejak jalur masuk kota.
“Nanti dari pemerintah provinsi akan mengalihkan sebagian bus dari ring road timur, kalau mau ke Kota Jogja lewat Jalan Magelang, kemudian sampai ke Pingit masuk ke Jogja,” katanya.
Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja menyiapkan berbagai perangkat penunjang sebelum rekayasa diberlakukan. Water barrier, rambu pengalihan arus, hingga portal batas tinggi kendaraan sudah terpasang di sejumlah titik.
Kepala Dishub Kota Jogja, Agus Arif Nugroho, mengatakan portal pembatas setinggi 3,45 meter ditempatkan di pertigaan Kridosono untuk memastikan kendaraan berbobot besar tidak masuk ke jalur Jembatan Kewek “Termasuk kendaraan dari arah Kridosono yang akan menuju Malioboro nanti diarahkan melalui lajur timur. Jadi semua kami susun agar tidak terjadi penumpukan,” jelasnya.
Ia menjelaskan sejumlah penyesuaian arus juga diberlakukan. Kendaraan dari Stasiun Yogyakarta menuju Malioboro diarahkan memutar melalui sisi timur Stadion Kridosono.
Sementara itu, kendaraan dari Jalan Mataram yang biasanya mengambil lajur kanan menuju Jalan Kleringan, mulai Rabu (10/12/2025) akan diarahkan ke lajur kiri. Pengaturan APILL turut diaktifkan mengikuti pola baru tersebut.
Dalam skema ini, kendaraan roda dua masih diizinkan melintas di Jembatan Kewek, tetapi dengan pembatasan. Jalur itu dipertahankan demi menjaga akses warga Ledok Tukangan yang selama ini bergantung pada koneksi jalan tersebut.
Agus menegaskan perubahan ini tidak mengubah pola mobilitas secara besar-besaran, namun tetap penting demi keselamatan. Rekayasa mulai berlaku Rabu (10/12/2025) pukul 09.00 WIB dan berjalan hingga proses pembangunan jembatan rampung. Evaluasi akan dilakukan berkala sesuai kondisi lapangan.
“Mohon saat melewati Jembatan Kewek tidak perlu berhenti, apalagi parkir. Cukup lewat saja, jangan menambah beban jembatan,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
22 Korban Kebakaran Ruko Terra Drone Utuh dan Teridentifikasi
Advertisement
Wisata Bali Utara, Gerbang Handara Semakin Diminati Turis Mancanegara
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




