Advertisement

PEREKONOMIAN RAKYAT: Tren UMKM Jasa di Jogja Meningkat

Media Digital
Kamis, 11 Desember 2025 - 16:57 WIB
Maya Herawati
PEREKONOMIAN RAKYAT: Tren UMKM Jasa di Jogja Meningkat Sejumlah UMKM mengikuti sosialisasi hasil verifikasi UMKM Kota Jogja di kantor Kemantren Gedongtengen, Kamis (11/12/2025). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

JOGJA—Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja tengah memverifikasi UMKM di Kota Jogja untuk memperbarui data. Dari hasil verifikasi sementara, UMKM sektor jasa mengalami tren peningkatan. Hasil pendataan ini akan menjadi pertimbangan intervensi yang tepat untuk UMKM.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto Raharjo, menjelaskan berdasarkan data sebelumnya, di Kota Jogja ada sekitar 35.000 UMKM. Data ini yang sekarang diverifikasi untuk menyamakan data secara nasional.

Advertisement

“Dari pendataan itu akan muncul sistem informasi data tunggal, SIDT UMKM se-Kota Jogja,” ujarnya dalam sosialisasi hasil verifikasi UMKM Kota Jogja di Kantor Kemantren Gedongtengen, Kamis (11/12).

Sementara, hasil pendataan di Kota Jogja terdapat dalam aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Dari pembaruan data ini, Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja ingin mengetahui kondisi riil 35.000 UMKM apakah masih eksis, apakah sudah semakin maju, apakah justru sudah tutup usahanya, apakah legalitas usahanya sudah diperbarui, dan sebagainya. Verifikasi sudah dimulai sejak 22 Oktober lalu dan sekarang masih terus berjalan.

“Nah, ini kami cicil untuk menyosialisasikan hasil pembaruan data sementara di 14 kemantren. Meskipun ini sementara, setidaknya ini bisa lebih menggambarkan kondisi riil UMKM. Ini bisa kita baca, kita cermati, bahwa ada pergeseran sektor unggulan,” ungkapnya.

Jika dulu tiga sektor unggulan adalah kuliner, fesyen dan kerajinan, sekarang sudah bergeser. Kuliner masih menempati urutan pertama, lalu jasa di posisi kedua, baru disusul fesyen dan kerajinan. “Kuliner masih di atas 50 persen. Jasa sekitar 20 persen,” kata dia.

Tren pergeseran sektor unggulan ini menurutnya terjadi merata di hampir semua kemantren. Adapun beberapa UMKM jasa yang kini banyak berkembang di antaranya barbershop, laundry, cuci sepatu, pemandu wisata, fotografi, dan sebagainya yang banyak diminati anak muda.

Data terbaru UMKM ini sangat diperlukan, karena skema pemberdayaan sekarang harus berbasis data. “Sehingga, data yang dimiliki oleh kelurahan, oleh kemantren maupun yang dimiliki Kota Jogja harus sama, satu data,” kata dia.

Terkait pergeseran tren ini, intervensi yang dilakukan pun akan disesuaikan. Ia mencontohkan dalam UMKM barbershop, nantinya akan ada pelatihan kemampuan mencukur dengan melibatkan perusahaan barbershop yang sudah besar dan berkembang di Jogja.

“Kami mencoba untuk merangkul Arfa Barbershop. Kami sudah komitmen dari dulu, Arfa Barbershop akan mendampingi, melatih calon UMKM Kota Jogja yang akan bergelut di sektor potong rambut. Luaran-nya bisa menjadi karyawan mereka atau membuka usaha sendiri. Ini sudah dilakukan di 2025 dan akan dilanjutkan kembali pada 2026,” paparnya. (Advertorial)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Transformasi Haji Diperketat, Praktik Rente Dihapus Total

Transformasi Haji Diperketat, Praktik Rente Dihapus Total

News
| Kamis, 11 Desember 2025, 22:02 WIB

Advertisement

Pantai Lovina, Surga Wisata Lumba-lumba di Bali Utara

Pantai Lovina, Surga Wisata Lumba-lumba di Bali Utara

Wisata
| Rabu, 10 Desember 2025, 12:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement