Advertisement
PKS Bantul Intensifkan Rekrutmen Kader Muda Jelang 2029
Ketua DPD PKS Bantul, Agung Dwi Nugroho saat ditemui awak media di sela-sela Rakerda, Minggu (13 - 12). Kiki Luqman
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bantul mengintensifkan rekrutmen generasi muda sebagai strategi menyiapkan kader dan penerus partai menjelang Pemilu 2029.
Langkah tersebut ditegaskan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PKS Bantul, Minggu (14/12), yang memfokuskan program kerja tahun 2026 pada penguatan kaderisasi internal. Rakerda menjadi momentum penyusunan program kerja tahunan dengan prioritas memperkuat kader, baik secara mental, ekonomi, maupun sosial.
Advertisement
Menurutnya, penguatan fondasi kader menjadi kunci agar partai siap memasuki tahapan pemenangan pemilu pada tahun-tahun berikutnya. PKS Bantul juga menandai arah baru kaderisasi dengan fokus pada anak muda dan generasi Z.
Agung menyebutkan, saat ini komposisi kader PKS Bantul masih didominasi generasi baby boomers, sementara pada Pemilu 2029 mayoritas pemilih berasal dari Gen Z dan Gen Alpha. Karena itu, berbagai program pemberdayaan, pelatihan keterampilan, hingga pengembangan jejaring kerja disiapkan untuk menarik minat pemuda.
BACA JUGA
PKS Bantul menargetkan sekitar 3.700 kader, dengan 75 persen di antaranya berasal dari kalangan anak muda berusia di bawah 30 tahun. Rekrutmen tersebut terbuka untuk semua kalangan tanpa memandang latar belakang.
Ketua DPD PKS Bantul, Agung Dwi Nugroho, menjelaskan Rakerda tersebut membahas perumusan program kerja tahunan dengan prioritas penguatan internal.
“Hari ini kita melakukan rapat kerja daerah yang inti dan isinya adalah membuat program kerja tahunan, setahun ke depan. Iya, 2026. Setahun pertama ini kita fokus untuk penguatan internal, kader dan kaderisasi,” ujarnya, Minggu.
Menurut Agung, penguatan kader dilakukan secara menyeluruh, mulai dari ketahanan mental, ekonomi, hingga sosial. Hal ini dinilai penting mengingat situasi saat ini yang masih berada dalam masa krisis.
“Bagaimana caranya agar kader-kader PKS ini lebih kuat secara mental, kuat secara ekonomi, kuat secara sosial. Jadi memang kita fokus untuk kader dulu,” katanya.
Ia meyakini, apabila fondasi kader telah kuat, maka partai akan lebih siap menghadapi tahapan pemenangan pemilu pada tahun-tahun berikutnya. “Kami yakin kalau kader kita ini kuat, insya Allah memasuki fase dua atau tiga tahun pemenangan pemilu, kita tidak punya kendala untuk melakukan proses itu,” tambahnya.
Dalam Rakerda tersebut, PKS Bantul juga menegaskan arah baru kaderisasi yang lebih menyasar generasi muda. Hal ini disimbolkan dengan penggunaan jas baru oleh para pengurus.
“Itu simbolisasi bahwa kami akan fokus kepada anak muda dan Gen Z,” ucap Agung.
Berdasarkan pemetaan internal, komposisi kader PKS Bantul saat ini masih didominasi generasi baby boomers.
“Hampir 60 persen kader kami baby boomers. Padahal di tahun 2029 nanti, 60 persen pemilih itu adalah anak-anak Gen Z dan Gen Alpha,” jelasnya.
Oleh karena itu, mulai Rakerda ini PKS Bantul mencanangkan program-program yang secara khusus ditujukan untuk merebut dan merangkul pemilih muda.
Sejumlah program telah disiapkan, di antaranya pemberdayaan dan pelatihan keterampilan, termasuk pengembangan jejaring kerja. “Kami punya banyak kader pengusaha. Kita akan buat web khusus untuk pencari kerja dan pencari SDM supaya bisa terkoneksi,” ungkap Agung.
Selain itu, pihaknya akan menggelar pelatihan kreatif agar anak muda mampu memonetisasi potensi di bidang masing-masing, sejalan dengan perkembangan ekonomi digital. PKS Bantul menargetkan total sekitar 3.700 kader, dengan 75 persen di antaranya berasal dari kalangan anak muda.
“Sekitar 2.300-an itu anak muda yang kami sasar. Saat ini mungkin sudah sekitar 1.000-an kader muda. Target 2026, setahun ke depan, sekitar 2.400-an kader muda,” jelasnya.
Adapun kriteria kader muda yang disasar adalah usia di bawah 30 tahun, bahkan mulai dari usia 17 tahun sudah dapat bergabung. “Usia 20-an sampai di bawah 30 tahun. Itu target generasi kami,” katanya.
Agung juga mengajak anak muda untuk tidak ragu bergabung dengan PKS Bantul. Ia menggambarkan organisasi kepemudaan PKS sebagai ruang yang nyaman untuk bertumbuh.
“Ibarat tongkrongan, ini tongkrongan yang sangat nyaman. Ada kopi, ada teman-teman untuk ngobrol dan sharing. Di sana teman-teman bisa mengeksplorasikan bakatnya, unek-uneknya,” ujarnya.
Selain pengembangan potensi dan ekonomi, PKS Bantul juga menyiapkan pendampingan terkait kesehatan mental. “Sekarang banyak kasus mental health. Kita siapkan mentor-mentor. Bahkan jodoh pun bisa didapat di sini,” katanya berseloroh.
Agung menegaskan, rekrutmen kader muda ini terbuka untuk semua kalangan tanpa memandang latar belakang agama. “Lintas agama tidak ada masalah. Kami sangat welcome dan siap. Tidak ada paksaan. Punya masalah apa pun, silakan temui kami, kami siap bantu semampunya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





