Advertisement

Keluhan Wisatawan Disikapi, Dispar Gunungkidul Siapkan Solusi

David Kurniawan
Kamis, 18 Desember 2025 - 09:57 WIB
Sunartono
Keluhan Wisatawan Disikapi, Dispar Gunungkidul Siapkan Solusi Wisatawan sedang bermain air di Pantai Baron, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul. - Harian Jogja - ist

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata Gunungkidul menyiapkan langkah pembinaan dan solusi penataan usaha wisata menyusul sorotan layanan di sejumlah pantai.

Sorotan tersebut mencakup persoalan tarif sewa dan padatnya persewaan tikar serta payung di kawasan pantai. Supriyanta menyebut penertiban memungkinkan dilakukan, namun harus melalui kajian matang agar tidak memicu konflik sosial.

Advertisement

Penataan dilakukan dengan prinsip keseimbangan, yakni memberikan ruang aman dan nyaman bagi pengunjung sekaligus menjaga keberlangsungan usaha masyarakat lokal di destinasi wisata.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supriyanta mengatakan, akhir-akhir ini ada sorotan terkait dengan pelayanan di kawasan wisata. sebagai contoh, di Pantai Ngrenehan di Kalurahan Kanigoro, Saptosari beberapa waktu lalu sempat viral adanya pengujung harus membayar dua kali untuk sekali transaksi.

Selanjutnya, ada keluhan berkaitan dengan persewaan tikar di Pantai Drini di Kalurahan Banjarejo, Tanjungsari. Menurut dia, kondisi ini harus disikapi dengan bijak dan salah satunya memberikan edukasi ke pelaku usaha.

Hal ini dikarenakan, citra positif wisata tidak hanya terkait dengan keindahan alam, tapi juga menyangkut masalah pelayanan yang tidak merugikan pengunjung. “Tentunya edukasi dilakukan bertahap karena Dinas Pariwisata Gunungkidul berkomitmen untuk mendukung Pantai Selatan sebagai halaman muka DIY,” kata Supriyanta, Rabu (17/12/2025).

Disinggung mengenai keberadaan persewaan tikar dan payung yang membanjiri di kawasan pantai, ia berjanji untuk memberikan solusi yang terbaik. Upaya penertiban menjadi wacana yang mungkin dilaksanakan, tapi prosesnya harus dilakukan melalui kajian yang matang sehingga tidak memicu terjadinya konflik baru.

“Tujuannya memberikan rasa aman dan nyaman ke pengunjung. Sehingga space untuk pengunjung di kawasan pantai harus tetap ada, tapi kegiatan usaha yang ada juga tetap berjalan,” katanya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Eko Nur Cahyo saat dikonfirmasi mengatakan, sudah menerbitkan surat edaran kepada pengelola wisata untuk menjaga pelayanan selama libur Natal dan Tahun Baru. Didalam edaran ini terdapat 10 poin imbauan dan salah satunya berisi tentang imbauan tidak mematok tarif yang tidak wajar.

Sebagai antisipasi, sambung dia, para pedagang di area wisata diminta untuk memasang harga, tidak menaikkan harga secara tidak wajar. Selain itu, juga ada masalah parkir, hingga komitmen menjaga kebersihan secara bersama-sama.

“Kita terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan. Tujuannya, agar pengunjung mendapatkan kenyamanan sehingga bisa lebih menikmati kunjungan karena ada kepastian saat melakukan transaksi di destinasi wisata,” kata Eko.

Di sisi lain, sambung dia, untuk keamanan wisatawan menjadi poin utama yang tidak boleh diabaikan. Guna mengantisipasi, pihaknya sudah melakukan pemantauan di berbagai lokasi wisata agar pelaksanaan libur natal dan tahun baru dapat berjalan dengan aman dan lancar.

“Upaya koordinasi dengan pihak-pihak terkait sudah dilakukan dan mudah-mudahan tidak ada masalah dengan pelaksanaan libur di akhir tahun ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Kemendukbangga-BKKBN Ajak Gen Z Lawan Bullying lewat Gen Z Fest

Kemendukbangga-BKKBN Ajak Gen Z Lawan Bullying lewat Gen Z Fest

News
| Kamis, 18 Desember 2025, 23:37 WIB

Advertisement

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

Wisata
| Rabu, 17 Desember 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement