Forum Anak Wirama Kampanyekan Pagar Diri Cegah Pergaulan Berisiko

Harianjogja.com, JOGJA—Forum Anak Wirama Kemantren Wirobrajan mengampanyekan gerakan Pagar Diri untuk mengajak anak-anak di Kota Jogja menjaga diri dari pergaulan berisiko selama masa liburan sekolah, sekaligus memperkuat kesadaran perlindungan anak sejak dini.

Kegiatan yang didampingi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Jogja ini digelar di Taman Wirabraja, Wirobrajan, Kota Jogja, Sabtu (20/12/2025). Selain orasi, peserta juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pengguna jalan dengan membagikan pernak-pernik bertema isu perlindungan anak.

Ketua Wirama Wirobrajan Ramah Anak, Aira Finsya Mahadevi, mengatakan kegiatan ini sengaja digelar saat liburan sekolah karena anak-anak memiliki waktu yang lebih longgar, sementara pengawasan orang tua tidak selalu optimal.

“Kami dari Forum Anak Wirobrajan melaksanakan acara karena ini liburan, anak-anak waktunya fleksibel dan pengawasan dari orang tua kadang kurang karena mereka kerja dan lain-lain. Jadi kampanye ini agar anak-anak membatasi diri tidak terbawa arus teman-teman yang lain,” kata Aira, Sabtu (20/12/2025).

Aira menjelaskan Forum Anak menjadi wadah bagi anak-anak untuk menyampaikan cerita dan persoalan yang mereka hadapi. Pada 2026, Forum Anak Wirama telah menyiapkan sejumlah kegiatan, dengan Pagar Diri sebagai agenda pembuka.

“Pagar Diri ini membahas pergaulan bebas seperti pacaran di luar batas wajar, minuman keras, hingga konsumsi pil dan sebagainya. Kami juga mengangkat lima isu, mulai dari stop nikah dini, lanjutkan sekolah, menjunjung hak anak, hentikan pergaulan bebas, serta jangan merokok dan memakai obat terlarang,” ujarnya.

Kepala Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak DP3AP2KB Kota Jogja, Edy Wijayanti, menilai kegiatan Forum Anak Wirama sebagai ruang partisipasi anak untuk menyuarakan pandangan mereka terkait isu-isu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

“Kita memberi ruang agar anak berani menyuarakan suara mereka sebagai generasi penerus. Dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, setiap kegiatan yang bersinggungan dengan anak perlu melibatkan partisipasi anak karena mereka adalah pribadi yang unik,” katanya.

Edy menyebut pergaulan bebas masih menjadi perhatian utama karena beririsan dengan persoalan pernikahan usia anak, narkotika, hingga ancaman lain seperti terorisme. Menurutnya, keberadaan pil narkotika dengan harga terjangkau membuat anak-anak menjadi kelompok yang rawan terpapar.

Sementara itu, Mantri Pamong Praja Kemantren Wirobrajan, Sarwanto, menyambut baik inisiatif Forum Anak Wirama dan menyatakan dukungan penuh dari pemerintah kemantren.

“Kami menyambut baik inisiasi dari adik-adik Wirama, apalagi kampanyenya stop pergaulan bebas. Harapannya mereka bisa menjadi pelopor bagi anak-anak lainnya agar tumbuh sehat dan baik, sekaligus menekan angka pergaulan bebas,” ucap Sarwanto.

Sarwanto menambahkan Kemantren Wirobrajan juga berupaya menyediakan ruang aman bagi anak-anak untuk berdiskusi, termasuk soal kesehatan reproduksi remaja. Upaya pencegahan narkotika juga terus dilakukan meski hingga kini Wirobrajan tercatat nol kasus narkotika pada anak.

Melalui kampanye Pagar Diri, Forum Anak Wirama berharap anak-anak di Kota Jogja semakin berani melindungi diri dari pergaulan berisiko dan tumbuh dalam lingkungan yang aman serta ramah anak. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News