Advertisement

Berbagi Ilmu untuk Siswa SLB Negeri Pembina di Hari Pertama Jumputan on The Street

Salsabila Annisa Azmi
Jum'at, 13 April 2018 - 21:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Berbagi Ilmu untuk Siswa SLB Negeri Pembina di Hari Pertama Jumputan on The Street Siswa SLB Negeri Pembina mengerjakan jumputan di lapak jumputan milik Mini Budiono pada Jumputan On The Street yang bertempat di Jalan Celeban, Umbulharjo, Jumat (13/4/2018). - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Pada hari pertama Jumputan on The Street lapak kain jumput milik Mini Budiono menarik banyak perhatian pengunjung. Pasalnya dalam lapak ukuran 2,5 x 4 meter, tujuh siswa SLB Negeri Pembina bergembira berlatih membuat jumputan. Para orang tua siswa juga berkumpul dalam lapak beratapkan terpal untuk mengarahkan mereka menjumput kain.

Guru menggambar SLB Negeri Pembina Cindar Satio mengatakan, para siswa tersebut memang tergabung dalam jurusan tekstil. Setiap bulannya, para siswa memang rutin diajak memamerkan karyanya. "Terakhir kami ajak mereka pameran karya di tempat seniman Nasirun. Memang pameran dan pelatihan di luar sangat penting untuk mereka, agar kemampuan interaksi dan pengelolaan perilaku mereka meningkat," kata Cindar kepada Harianjogja.com di Jalan Celeban Umbulharjo, Jumat (13/4/2018).

Advertisement

Cindar mengatakan, beberapa anak dengan down syndrome dan autis memiliki orang tua di luar DIY sehingga mereka bersekolah di Jogja didampingi pembina asrama. Beberapa anak yang tinggal bersama orang tuanya di Jogja, mengajak orang tuanya melihat dan mendampingi mereka berlatih membuat kain jumput dengan rafia.

Masing-masing siswa dipersilahkan berkreasi sesuka mereka dengan satu kain jumput. Setelah selesai menjumput, mereka pun melangkah ke belakang lapak milik Mini dan mencelupkan kain mereka ke beberapa ember berisi aneka pewarna kain. Menurut pantauan Harianjogja.com, para wali siswa menuntun proses pewarnaan dengan penuh kesabaran, karena terkadang para siswa masih bingung dengan langkah-langkah pewarnaan.

Guru tekstil SLB Negeri Pembina Novianti mengatakan, metode jumput menggunakan rafia merupakan pertama kalinya untuk praktik tekstil mereka. Meskipun membutuhkan waktu lebih lama, Novianti mengatakan para siswa begitu antusias. "Kalau antusias dan semangat biasanya mereka anteng, itu tandanya mereka suka mengerjakan itu," kata Novianti.

Novianti menambahkan dalam program field trip semacam itu, tak semua orang bisa dititipi siswa dengan down syndrome atau autis. Dibutuhkan ketelitian dan keterampilan guru untuk menemukan orang yang pas untuk mereka. Sebab apabila mereka dititipkan pada orang yang tidak ramah atau tidak sepenuhnya menyambut, perasaan mereka akan terlukai.

"Mereka memiliki perasaan yang sensitif, bisa merasakan kalau kehadiran mereka tidak diterima, kalau sudah begitu, nanti jadi tidak anteng, makanya harus sama yang benar-benar welcome dengan mereka, seperti ibu Mini contohnya," kata Novianti.

Pemilik lapak Jumputan Mini, Mini Budianto, mengatakan ini pertama kalinya dia membina anak-anak SLB untuk membuat jumputan. Menurutnya kesempatan tersebut sangat berharga. Setiap mengajarkan pada yang membutuhkan, dia merasa bahagia. "Menurut saya, kenapa tidak? Berbagi itu menyenangkan. Kebetulan salah seorang siswa kelas 11 di SLB Negeri Pembina akan PKL di tempat saya," kata Mini.

Mini mengatakan, beberapa tahun silam, dia pernah bekerja sebagai terapis honorer di Dinas Sosial Kota Jogja. Pekerjaannya mengajari berbagai keterampilan untuk anak-anak penderita gangguan jiwa akibat KDRT dan kekerasan lainnya. "Saya juga ajari jumputan. Tapi sekarang sudah tidak lagi, karena program itu sudah dihapuskan," kata Mini.

Mini mengatakan, nantinya hasil karya anak SLB Negeri Pembina akan dipamerkan di lapaknya selama Jumputan on The Street. Hal tersebut merupakan bentuk apresiasi yang menurutnya sangat berharga bagi siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement