Reformasi Birokrasi di DIY Terbaik se-Indonesia
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dinilai sebagai salah satu yang terbaik seantero negeri. Saking bagusnya, keberhasilan reformasi birokrasi di DIY akan diadopsi jadi kebijakan nasional.
Ketua Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional Profesor Eko Prasojo mengatakan, DIY adalah salah satu provinsi percontohan untuk bidang reformasi birokrasi, khususnya mengenai sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah atau Sakip.
Advertisement
Ia melanjutkan, yang bagus dari DIY bukan hanya Sakip saja. Sebab Pemda DIY sudah melakukan banyak hal, seperti pemberdayaan sumber daya manusia, regulasi, penataan organisasi dan sistem akuntabilitas kinerja.
"Tim independen ini tugasnya memberi masukan kepada Wapres [Jusuf Kalla]. Dari hasil kunjungan ini kan banyak sekali yang baik di sini, bagaimana nanti bisa jadi kebijakan nasional. Ini kan prosesnya bottom up, dari provinsi ke kabupaten. Mungkin nanti dengan perpres, bisa direplikasi ke tingkat nasional atau disebar ke daerah lain," jelas Eko seusai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Kamis (3/5/2018).
Eko menambahkan, Tim Reformasi Birokrasi Nasional juga akan belajar mengenai keberlanjutan reformasi birokrasi di DIY, yang sudah dimulai sejak 2001. Ia menduga, keberlanjutan itu banyak dipengaruhi oleh Keistimewan DIY, yang memungkinkan pemimpinnya menjabat dalam waktu lama.
"Jadi ada tiga strategi untuk lakukan perubahan, yakni strategi konten, strategi proses dan strategi konteks. Konten itu isi dari perubahannya. Proses itu bagaimana menggerakkan orang agar berubah dan lalu konteks. Kebetulan konteks beliau adalah Sultan dan punya keistimewaan. Sepertinya strategi konteks ini yang ada di DIY. Kami tidak tahu membuat strategi konteks di daerah lain," imbuhnya.
Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro yang juga tergabung dalam Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional Menambahkan, terobosan di DIY dilakukan secara bertahap, out of the box dan inovatif.
Keberhasilan reformasi birokrasi di DIY, imbuhnya, selain karena faktor HB X, juga didasari ketaatan dari kabupaten dan kota dalam menjalankan rencana yang sudah dibuat. "Yang menarik saya, Sultan turun sendiri mengawal."
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi mengatakan, pencapaian DIY harus tetap dipertahankan. Kuncinya adalah dengan terus melakukan perubahan mengikuti tuntutan zaman. "Mereka apresiasi. Saya lihat mereka ingin reformasi birokrasi DIY diterapkan di Nasional, terkait kultur dan leadership-nya.".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Dishub Bantul Kembali Usulkan Pengembangan Terminal Imogiri dengan Danais
- Dukung Kelancaran Lalu Lintas, BPTD Kelas III Yogyakarta Berikan Bantuan 15 Unit APJ di Gunungkidul
- Ratusan ASN Gunungkidul Akan Pensiun Awal 2025, BKPPD Ingatkan Mengenai Post Power Syndrome
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Kamis 12 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal KRL Solo-Jogja Kamis 12 Desember 2024: Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement