Advertisement

Asyik... Jalan Suroto Akan Punya Trotoar Seindah Malioboro

I Ketut Sawitra Mustika
Selasa, 05 Juni 2018 - 09:17 WIB
Nina Atmasari
Asyik... Jalan Suroto Akan Punya Trotoar Seindah Malioboro Suasana Jalan Suroto, Kotabaru Selasa (17/4/2018). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Pengembangan kawasan Kotabaru akan segera dimulai. Setelah Lebaran, trotoar Jalan Suroto akan dipermak semirip mungkin dengan Jalur pedestrian di Malioboro. Proyek senilai Rp9,2 miliar ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018.

Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan, sisi barat dan timur Jalan Suroto akan dipermak sedemikian rupa. Begitu pun taman yang ada di tengah-tengah jalan. Ia berharap setelah Lebaran proyek ini bisa dimulai.

Advertisement

Saat melakukan pemaparan di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, kata Haryadi, jajaran Pemda DIY meminta supaya kualitas jalur pedestrian di Jalan Suroto mesti sama dengan jalur pedestrian Malioboro. Dengan adanya jalur pejalan kaki semirip Malioboro, maka pilihan masyarakat dan wisatawan dalam menghabiskan waktu jadi lebih beragam.

"Yang diminta provinsi adalah standarisasi, jangan sampai ada kualitas Provinsi dan kualitas Kota. Jangan sampai pedestrian yang dikerjakan Provinsi [Malioboro] bagus, tapi [Pemerintah] Kota jelek. Terasonya harus yang benar," ucapnya di Kompleks Kepatihan, Senin (4/6/2018).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Kota Jogja Agus Tri Haryono mengungkapkan, lebar trotoar Jalan Suroto, yang awalnya 1,25 meter akan diperpanjang jadi 2,4 meter. Gorong-gorong pun akan diperlebar jadi ukuran 80-80, yang awalnya hanya 40-60.

Dengan dilebarkannya trotoar jadi 2,4 meter, maka jalur pedestrian bisa menampung arus sebanyak tiga orang, dengan catatan satu orang memakan ruang sejumlah 0,6 meter. Terasonya akan dibuat mirip jalur pedestrian Malioboro, hanya saja warnanya lebih putih. "Dananya Rp9 miliar. Selesai sampai akhir November," kata Agus.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi mengungkapkan, HB X ingin penataan kawasan tidak boleh sepotong-potong. Antara satu kawasan strategis keistimewan harus terjalin satu kesatuan. Sang Raja tak ingin Malioboro konsepnya A, tapi Kotabaru berkonsep B.

"Selain itu yang juga perlu diperhatikan adalah dampaknya. PKL dan lalu lintas gimana. Kalau jadi pedestrian, lalu lintas Jalan Suroto gimana? PKL diantisipasi jangan sampai muncul. Itu yang harus dipikirkan oleh Pemkot [Jogja]," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement