Advertisement
Harga Jual Rendah, Peternak Gunungkidul Enggan Pelihara Sapi Lokal
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Peternak sapi lokal atau peranakan ongole (PO) di Kabupaten Gunungkidul dipusingkan dengan harga jual sapi yang rendah di pasaran.
"Kalau misal sapi ras metal itu Rp 12 juta, sapi lokal hanya Rp6 jutaan. Jadi, untuk dibuat jual dadakan itu susah," ujar Ketua Kelompok Ternak Sapi Lokal Gani Anindi Mulya, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Sanggemo, Minggu (24/6/2018).
Advertisement
Lantaran rendahnya harga jual, Sunggemo mengaku sejumlah peternak lesu dalam membudidayakan sapi tersebut. Bahkan menurutnya jika dihitung bisnis, memelihara sapi lokal tidaklah menguntungkan.
"Kalau orang desa [memelihara sapi lokal] lebih buat klangenan dan daripada buang pakan hasil dari sisa panen," kata dia.
Meski terkendala harga jual yang rendah Sunggemo mengaku hasil dari pembibitan sapi lokal pada kelompoknya telah berjalan lancar. Selain itu juga menjadikan kelompok ternaknya kian maju. "Karena dari anak sapi yang dijual dari induk, hibah 30 persennya untuk kelompok," papar dia.
Adapun kelompok ternaknya pada 2015 lalu mendapat 25 ekor sapi lokal dari pemerintah. Sapi dengan jenis kelamin betina diproyeksikan untuk budi daya atau diternak sesuai program pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement