Advertisement
Peserta PPDB Pilih Cabut SKTM, Ada Apa?
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO -Sejumlah peserta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri di Kulonprogo, memilih mencabut surat rekomendasi Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang sebelumnya digunakan untuk melengkapi berkas pendaftaran melalui jalur zonasi. Mereka diketahui pindah jenis pendaftaran, yaitu melalui sistem zonasi.
Salah seorang pendaftar, Sabar Santoso mengatakan, penggunaan rekomendasi SKTM untuk melengkapi berkas persyaratan bisa merugikan pendaftar. Pasalnya, ia memiliki jumlah rerata nilai UN 258,50, harus terpaksa tergeser oleh pendaftar wajib diterima [SKTM dan miskin] yang memiliki jumlah nilai UN 170.
Advertisement
"Jadi saya lebih baik mencabut SKTM, pindah mendaftar melalui jalur prestasi,” ujar lulusan SMP N 1 Temon yang mendaftar Teknik Konstruksi Gedung Sanitasi dan Perawatan SMK N 2 Pengasih itu, Kamis (5/7/2018).
Warga Dusun Gunung Gempal, Desa Giripeni, Slamet Riyadi juga mencabut rekomendasi SKTM yang ia lampirkan untuk pendaftaran PPDB bagi adiknya, Anisaika Pradewi.
Di sekolah pilihan pertama, adiknya mendaftar dan masuk urutan 40. Daya tampung sekolah 320. Di hari kedua, pendaftaran sudah tergeser dari jurusan pilihan pertama, masuk ke sekolah pilihan kedua. Setelah mengamati, calon siswa dengan nilai-nilai rendah justru bisa diterima melalui jalur zonasi.
"Pendaftar yang memiliki nilai lebih tinggi, tersingkir ke pilihan kedua dan ketiga. Di pilihan kedua dan ketiga juga tersingkir pendaftar pilihan pertama melalui jalur zonasi," jelasnya.
Ketua Panitia PPDB SMK N 1 Pengasih, Wastono, mengatakan banyak pendaftar jalur zonasi mencabut rekomendasi SKTM. Mereka memilih pindah melalui jalur prestasi, karena merasa dirugikan melihat pendaftar jalur zonasi satu memiliki nilai rendah.
Kendati demikian menurutnya, sekolah tidak bisa berbuat banyak. Karena hal itu sudah diatur dalam aplikasi sistem PPDB. Panitia hanya dapat melayani pendaftar yang mencabut SKTM, di Balai Dikmen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Boyolali Full Berawan Sepanjang Hari Ini, Cek Prakiraan Cuaca Sabtu 20 April
- Mendung dengan Suhu Panas, Simak Prakiraan Cuaca Klaten Sabtu 20 April
- Hanya Berawan tanpa Hujan di Wonogiri, Simak Prakiraan Cuaca Sabtu 20 April
- Gelapkan Uang & Terlibat Pencucian Uang, Dosen Nuklir UGM Diburu Polda Jatim
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 19 April 2024, Timnas Indonesia Kalahkan Australia, Bus Terbakar di Gamping
- Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
- Kapolresta Jogja Klaim Angka Kejahatan Jalanan Dapat Ditekan Selama Libur Lebaran 2024
- Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem
- Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024
Advertisement
Advertisement