Advertisement
Pegadaian Bantu Air Bersih untuk Warga Samigaluh
Asistens Deputi Peggadaian Area DIY, Hastono Wisnu Prabowo (nomor tiga dari kiri) bersama Kepala Dusun Nyemani Wiganto (empat dari kanan) saling berjabat tangan dalam simbolisasi penyerahan air ke Samigaluh di Dusun Nyemani, Sidoharjo, Samigaluh, Selasa (14/8/2018). - Harian Jogja/Beny Prasetya
Advertisement
Harianjogja com, KULONPROGO -- Kekeringan yang telah melanda Kulonprogo khususnya Kecamatan Samigaluh selama tiga bulan belakangan ini mulai mendapatkan bantuan.
PT Pegadaian (Persero) Area Daerah Istimewa Yogyakarta tergerak untuk memberikan bantuan air bersih di area pegunungan Kulonprogo itu.
Advertisement
"Kami memberikan sebanyak 20 tangki air dulu, baru setelahnya ada lokasi bakal kami berikan air juga," ungkap Asistens Deputi Peggadaian Area DIY, Hastono Wisnu Prabowo selepas menyerahkan air ke warga Selasa (14/8/2018).
Bantuan pertama yang diberikan PT Penggadaian ialah di Dusun Nyemani, Sidoharjo, Samigaluh, Kulonprogo. Bantuan pertama itu di berikan melalui Tagana dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulonprogo.
BACA JUGA
"Kami memilih bantuan ke warga Kulonprogo terluar dan susah diakses karena tempat tersebut paling membutuhkan air bersih, kemudian kami sebagai BUMN yang berbakti untuk negeri," ungkapnya.
Selain Kecamatan Samigaluh, Wisnu sendiri mengungkapkan, pihaknya akan memberikan bantuan ke dua kecamatan lainnya. Besaran awal di tiap kecamatan direncanakan sebesar 20 tangki air bersih.
"Di Kulonprogo ada Samigaluh dan Girimulyo, selain itu ada Semanu di Gunungkidul," ungkapnya.
Sementara Kepala Dusun Nyemani, Wiganto mengaku sangat berterimakasih kepada PT Pegadaian (Persero) Area Daerah Istimewa Yogyakarta yang memberikan bantuan air bersih ke dusun yang memiliki 580 warga itu.
"Setengah lebih mengalami kesulitan air bersih sejak tiga bulan lalu," katanya.
Wiganto juga mengaku, ketika awal kemarau, warga masih bisa mengandalkan air sungai untuk keperluan berumah tangga. Akan tetapi, sungai yang telah kering sejak dua bulan lalu membuat warganya hanya mengandalkan dari dropping air. "Ya menunggu, soalnya mata airnya kecil dan di tebing," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sleman Hentikan Infrastruktur Sampah 2026, Fokus Transfer Depo
- Bupati Bantul Terbitkan SE Gemar, Ayah Wajib Ambil Rapor
- BPBD Gunungkidul Gandeng Klaten untuk Tangani Bencana di Perbatasan
- Kejari Bantul Periksa Lurah dan Plt Carik Wonokromo
- Polresta Sleman Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Prambanan Hadapi Nataru
Advertisement
Advertisement





