Advertisement
Waspada, Guguran Kubah Lava Merapi Bisa Picu Awan Panas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Aktivitas Gunung Merapi setelah adanya kubah lava baru saat ini masih cenderung stabil. Namun demikian guguran di kubah lava yang dapat menyebabkan awan panas perlu untuk diwaspadai.
Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY, Agus Budi Santoso mengatakan akhir-akhir ini kegempaan cukup intensif di puncak Gunung Merapi. Gempa terjadi di permukaan misalnya gempa LF (Low Frequency) dan gempa guguran.
Advertisement
Hal ini menurutnya wajar karena memang pada saat ini pada fase pertumbuhan kubah lava. Dan berdasarkan pengamatannya pertumbuhan relatif sama dibanding hari-hari kemarin.
Agus menyebut bahwa erupsi Merapi kali ini cenderung menuju efusif. Namun demikian yang harus diwaspadai dari erupsi efusif adalah ketika kubah lava sudah mulai penuh. "Ketika kubah lava muncup-muncup. Kemudian tidak stabil karena muncup-muncup itu lalu mengakibatkan longsor. Dan longsor ini mengakibatkan awan panas atau wedus gembel. Jadi yang kami antisipasi itu adalah awan panas dari guguran kubah lava ini," kata dia, Jumat (24/8/2018).
BACA JUGA
Proses terjadinya awan panas itu dapat terjadi ketika guguran kubah lava terus aktif dan mengandung gas yang tinggi. Hal itu dapat menyebabkan terjadi awan panas dan tidak tergantung seberapa besar guguran kubah lava.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Prabowo Perintahkan Semua Dapur MBG Harus Punya Alat Sterilisasi
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Minggu 5 Oktober 2025
- 2 Awan Panas dan Puluhan Guguran Lava Terjadi di Merapi Sepekan
- Forum Smart City Dukung Pengembangan Kota Jogja Terintegrasi
- FKY 2025 Digelar di Gunungkidul, Angkat Tema Adat dan Tradisi
- Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Minggu 5 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement