Advertisement

Awas, Oktober Suhu Bisa Mencapai 35 Derajat Celcius

Abdul Hamied Razak
Rabu, 26 September 2018 - 11:20 WIB
Arief Junianto
Awas, Oktober Suhu Bisa Mencapai 35 Derajat Celcius Ilustrasi perubahan iklim. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Hawa di wilayah Jogja dalam beberapa hari terakhir terasa gerah. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta mencatat suhu udara maksimum di siang hari saat ini berkisar 32-33 derajat Celcius.

"Kondisi ini masih batas normal. Suhu udara yang cukup panas saat ini terjadi karena posisi semu Matahari berada di kisaran equator. Itu sebabnya wilayah DIY mendapatkan banyak curahan Matahari," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono kepada Harian Jogja, Selasa (25/9/2018).

Advertisement

Dengan posisi gerak semu Matahari di sekitar ekuator (equinox), maka pergerakan posisi semu Matahari secara perlahan-lahan akan bergerak ke bagian selatan equator. Wilayah DIY yang berada di selatan ekuator, lanjut Djoko, akan mendapatkan curahan Matahari yang lebih besar lagi.
BMKG memperkirakan suhu udara rata-rata maksimum pada Oktober mendatang, untuk wilayah DIY bisa mencapai 33-35 derajat Celcius. "Paparan panas Matahari yang lebih besar lagi terjadi sekitar Oktober. Saat itu, Matahari berada di atas wilayah DIY," katanya.

Bertepatan dengan kondisi itu, kata Djoko, wilayah DIY akan memasuki masa pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan. Memasuki pancaroba, BMKG mengimbau agar masyarakat mulai mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi muncul. Potensi cuaca ekstrem selama pancaroba, kata Djoko, pada siang hari panas kemudian sore hari bisa berubah secara signifikan menjadi berawan dan hujan. "Hujan bisa turun dengan intensitas sedang hingga lebat dengan skala lokal maupun durasinya pendek. Hujan juga dapat disertai petir dan angin kencang. Ini perlu diwaspadai," katanya.

Untuk itu, Djoko berharap agar masyarakat mulai membersihkan drainase, selokan, sungai dari sampah, memangkas pohon yang sudah tua dan bercabang, memperbaiki atap rumah yang rusak. "Masyarakat juga harus menjaga kesehatan dengan minum air putih yang cukup," katanya.

Sedangkan untuk pesisir selatan, yang perlu diperhatikan ketika musim pancaroba adalah tingginya gelombang laut. Gelombang tersebut diperkirakan bisa mencapai 2 hingga 3,5 meter. "Bagi petani harus siap menghadapai masa tanam yang sesuai iklim," katanya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jogja sudah bersiap menghadapi musim pancaroba yang biasanya ditandai dengan cuaca ekstrem. Apalagi di wilayah Jogja, potensi pohon tumbang masih bisa terjadi. "Kami berharap warga yang memiliki pohon rindang di persil milik pribadi memperhatikan kondisi ranting, cabang maupun pengakarannya," kata Kepala Pelaksana BPBD Jogja Hari Wahyudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

NTT Diguncang Gempa Magnitudo 6,3 Pagi Ini

NTT Diguncang Gempa Magnitudo 6,3 Pagi Ini

News
| Senin, 27 Oktober 2025, 08:47 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement