Advertisement

Stasiun Tugu Bakal Diperluas, Warga yang Tinggal di Lahan PT KAI Mulai Digusur

Sunartono
Rabu, 14 November 2018 - 21:50 WIB
Bhekti Suryani
Stasiun Tugu Bakal Diperluas, Warga yang Tinggal di Lahan PT KAI Mulai Digusur Ilustrasi Stasiun Tugu Yogyakarta

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VI Yogyakarta menertibkan lahan bekas pabrik minyak Mataram yang berlokasi di Jalan Zeni Tentara Pelajar, Bumijo, Jetis, Kota Jogja, Rabu (14/11/2018). Meski belum mengetahui pemanfaatan lahan tersebut untuk apa, namun PT KAI tidak menampik bahwa ke depan akan digunakan untuk mendukung pengembangan stasiun tugu.

Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto menjelaskan lahan tersebut memang milik Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tetapi pemanfaatannya diserahkan ke PT KAI. Lahan tersebut menjadi salah satu pendukung stasiun ketika rel Jogja-Magelang masih aktif.

Advertisement

Di sisi lain putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta November 2017 memastikan pemanfaatan lahan tersebut diserahkan ke PT KAI sehingga menjadi aset PT KAI meski secara kepemilikan merupakan Sultan Grond (SG). Pihaknya sudah memberikan peringatan sebanyak tiga kali kepada warga, namun bergeming sehingga otoritas PT KAI memutuskan untuk menertibkan.

"Awalnya ngeyel makanya kami tertibkan dan tidak mau segera pindah," terangnya, Rabu (14/11/2018).

Eko menambahkan, total penghuni di lahan seluas 5.310 meter persegi itu terdata ada 58 kepala keluarga (KK). Mereka beragam ada yang seorang diri hingga tinggal bersama anggota keluarga.

Sayangnya meski sudah dinyatakan bahwa lahan itu milik PT KAI, mereka justru banyak yang mulai membangun rumah semi permanen hingga permanen, meski banyak pula yang mendirikan lapak tidak permanen. Saluran PDAM dan listrik juga tersambung ke lahan tersebut, sehingga nyaris seperti perkampungan. Agar tidak berlarut, pihaknya menindaklanjuti dengan penertiban.

"Mereka beragam ada yang dari Kutoarjo, Padang, tetapi banyak juga dari DIY seperti Ambarrukmo, Gamping, Badran. Ada yang sudah dibangun tembok maupun lantai dua," katanya.

Penertiban itu dilakukan melibatkan sekitar 400 personel pengamanan dari TNI dan Polri. Proses penertiban juga melibatkan Panitikismo Kraton Ngayogyakarta. Sebanyak 20 truk disiagakan di lokasi untuk mengangkut barang-barang, serta sebuah alat berat guna merobohkan bangunan permanen. Penertiban itu berjalan lancar tanpa ada perlawanan warga.

Eko tidak menampik, lahan tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan stasiun tugu yang rencanannya akan dijadikan sebagai transit oriented development (TOD). Lahan itu sendiri hanya berjarak sekitar 100 meter dari stasiun tugu.

Namun Eko belum mengetahui secara pasti ke depan akan digunakan untuk apa lahan tersebut. Mengingat pengembangan stasiun tugu itu menjadi kewenangan bersama melalui kerja sama yang terjalin antara PT KAI pusat bersama Pemda DIY, Pemkot Jogja dan Kraton Jogja.

"Tetapi peruntukannya untuk apa belum tahu. Apa untuk stasiun, atau jalur apa, atau untuk kantor kami belum tahu. Yang jelas salah satunya untuk mendukung itu [pengembangan stasiun tugu menjadi TOD]," katanya.

Sebelumnya Sekda DIY Gatot Saptadi mengakui akan adanya perluasan Stasiun Tugu dari saat ini yang sudah ada, untuk menjadikan stasiun tersebut sebagai TOD. Dalam perluasan itu akan menggunakan tanah milik Kraton Jogja yang sudah diserahkan pengelolaannya kepada PT KAI. Lahan itu berada di sekitar kawasan Stasiun Tugu.

Ia tidak menampik ada beberapa instansi dan tempat usaha lain di kawasan tersebut yang bakal terkena dampak sehingga harus dilakukan pemindahan.

"Tidak merembet kemana-mana tetapi tanah kasultanan yang selama ini dikelola PT KAI. Mungkin kalau dihitung-hitung sampai ke Samsat [Kota Jogja], detailnya saya nggak hafal," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement