Perjalanan Sejarah Kecamatan Umbulharjo Bakal Ditampilkan dalam Acara Ini

Harianjogja.com, JOGJA—Pergelaran seni potensi Adeging Umbulharjo digadang-gadang bakal jadi ikon baru potensi pariwisata di tujuh kelurahan yang ada di Kecamatan Umbulharjo. Event yang akan digelar pada 15 Desember mendatang rencananya masuk sebagai agenda tahunan untuk menarik minat wisatawan.

Ketua Pokdarwis Umbulharjo Susanto Dwi Antoro mengatakan Adeging Umbulharjo diharapkan bisa menjadi ikon wisata baru di Umbulharjo. Kegiatan tersebut mengupas sejarah berdirinya Umbulharjo hingga perkembangannya saat ini.

"Saat launching nanti, ada 150 pemuda pemudi karang taruna yang akan menampilkan sendra tari babad Umbulharjo," katanya di sela-sela kegiatan pra-launching Adeging Umbulharjo, Jumat (30/11).

Adeging Umbulharjo ke depan akan diisi dengan kegiatan potensi seni budaya selama sepekan. Setiap hari, kata dia, seluruh potensi di tujuh kelurahan yang sudah berjenama akan ditampilkan. Misalnya Kelurahan Semaki yang berbasis olahraga akan menjadi kelurahan penyangga Gor Amongrogo dan Stadion Mandala Krida.

Produk kerajinan yang dibuat oleh warga Semaki pun diharapkan bisa menjadi ikon pendukung keberadaan dua pusat olahraga tersebut. "Di Muja-Muju, tepatnya di Balirejo juga ada pendopo wisata atau Joglo wisata. Di wilayah ini masih banyak bangunan Jawa asli, tersebut pengembangan zona perikanan di Kali Gajah Wong," kata dia.

Selain itu yang tidak kalah menarik adalah Kelurahan Sorosutan yang bakal dijadikan zona kuliner. Sejauh ini dia mengklaim sudah ada 35 usaha kuliner yang berizin, termasuk di antaranya wisata kuliner di tepi Kali Code.

"Potensi wisata lainnya juga akan kami tampilkan, di antaranya adalah potensi wisata Warungboto dengan situsnya, Tahunan dengan batik jumputan dan juga lainnya. Adeging Umbulharjo akan digelar dan dilestarikan sebagai event tahunan," kata Antoro.

Pra-launching Adeging Umbulharjo sendiri digelar di Glagahsari, Warungboto, Umbulharjo. Dalam acara itu, dirilis pula komunitas sepeda wisata yang melibatkan para pemuda.

Komunitas sepeda wisata ini dibentuk dalam rangka eksplorasi potensi wisata yang ada di Umbulharjo. Hasil eksplorasi akan diunggah di blog dan di-share ke media sosial. "Ke depan komunitas dari kalangan pemuda satu kecamatan ini akan menjadi guide lokal untuk wisata wilayah," ucap dia.

Selain merilis komunitas sepeda wisata, panitia juga meluncurkan komunitas senam wisata yang melibatkan semua jenis kelompok senam dari berbagai usia, termasuk lansia.

Tak hanya itu, sebagai event lanjutan pra-launching Adeging Umbulharjo, kegiatan Sunday Morning di sepanjang Jalan Glagahsari juga diresmikan. "Seluruh potensi kuliner asli kami gelar di sini. Termasuk merangkul para mahasiswa di tiga kampus, UAD, UST dan UTY. Ada panggung hiburan yang bisa digunakan sebagai ruang ekspresi," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta mengakui jika pengembangan pariwisata sulit dilakukan jika hanya digerakkan oleh satu sektor. Pengembangan wisata hanya bisa dilakukan jika semua pihak bisa bersinergi. "Karena itu, kami berharap semua dukungan dari berbagai pihak dan pemangku kebijakan. Pengembangan pariwisata harus memenuhi 3A,” kata Aris.

Konsep tiga A tersebut meliputi masalah aksesibilitas, amenitas (kenyamanan) dan atraction (atraksi). Pariwisata, menurut dia butuh atraksi yang dapat dinikmati. “Baik fisik, event, kuliner maupun industri kerajinan. Di luar ketiganya, ada hal lainnya yang ahrus diperkuat. Meliputi kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) pengelola kampung wisata.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News