Advertisement
LAPAS SLEMAN DISERBU : Denny Minta Saksi Diberi Pengamanan Maksimal

Advertisement
[caption id="attachment_397856" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/?attachment_id=397856" rel="attachment wp-att-397856">http://images.harianjogja.com/2013/04/LAPAS-Cebongan-Gigih-M-Hanafi7-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Lapas Cebongan
JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi[/caption]
SLEMAN-Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Denny Indrayana mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, Rabu (17/4). Kali ini kunjungannya lebih ditekankan pada evaluasi seusai tragedi penembakan yang terjadi pada Sabtu (23/3) lalu.
Advertisement
Dia juga mengatakan jika semua saksi harus siap jika nantinya akan dipanggil atau dihadirkan dalam persidangan. Dia yakin jalannya persidangan akan berlangsung dengan baik.
“Siapa saja yang akan dipanggil harus siap untuk hadir ke persidangan. Kami akan komunikasikan dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan pengamanan saat persidangan berlangsung,” kata Denny yang datang ke LP Cebongan pada pukul 16.30 WIB.
Denny percaya pengamanan saat jalannnya persidangan akan berlangsung dengan baik. Dia juga optimistis situasi persidangan akan kondusif.
“Secara teknis pengamanan nanti bisa dibicarakan lagi. Tapi saya yakin besok persidangan akan berjalan sangat baik. Namun kami minta persidangan ini juga terus dikawal agar hukuman yang dijatuhkan juga setimpal,” kata Denny.
Terkait dengan standar pengamanan LP Kelas II B Cebongan, Denny mengaku sudah menyiapkan dengan baik. Pasalnya saat kejadian pengamanan juga sudah sesuai dengan standar operasi pengamanan (SOP).
“Bahkan sudah ada sipir yang mencoba mencegah namun malah terkena pukulan,” jelas Denny.
Mantan Direktur Pusat Anti Korupsi UGM itu mengaku pertemuan dengan pihak LP Kelas IIB Cebongan lebih banyak membicarakan pasca tragedi penyerangan. Beberapa masalah yang dibicarakan, di antaranya pendampingan psikologis yang bekerja sama dengan UGM dan UII maupun perlindungan saksi oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
“Ini untuk memulihkan mental. Ini penting pasca tragedi itu. Diharapkan mereka masih memiliki rasa aman berada di dalam,” kata pria berkaca mata itu.
Saat ditanya soal pengamanan dengan perangkat IT yang belum diganti, Denny menegaskan jika seluruh LP di Indonesia sudah memiliki pengamanan IT yang bagus. Semua sudah sesuai dengan SOP yang dibutuhkan.
“Pengamanan kami sudah sesuai dengan SOP yang ada. Kami akan pertahankan SOP ini,” jelas Denny.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY, Rusdiyanto mengatakan untuk pengamanan dengan menggunakan CCTV di LP Cebongan kini belum maksimal. Pasalnya masih ada kamera dan server yang rusak.
“Kami sudah mengajukan penggantian CCTV dan server-nya itu. Realisasinya memang masih dalam proses, kan tidak bisa secepat pihak ketiga tapi harus sesuai jalur yang ada,” jelas Rusdiyanto.
Rusdiyanto mengaku selama ini pengamanan LP untuk siang hari masih dilakukan petugas sendiri. Sedangkan untuk malam hari pengamanan didukung personel dari Brimob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
- Mahasiswi di Bantul Jadi Korban Penipuan Modus ATM, Uang Rp17,5 Juta Raib
- 100 Personel Satpol PP Dikerahkan untuk Membersihkan Sampah Liar di Bantul
Advertisement