Advertisement

PENIPUAN : Dikira Diculik Ternyata Tidur

Ujang Hasanudin
Rabu, 24 Juli 2013 - 20:41 WIB
Maya Herawati
PENIPUAN : Dikira Diculik Ternyata Tidur

Advertisement

[caption id="attachment_430403" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/07/24/penipuan-dikira-diculik-ternyata-tidur-430402/tidur-ilustrasi-reuters-2" rel="attachment wp-att-430403">http://images.harianjogja.com/2013/07/tidur-ilustrasi-reuters-370x249.jpg" alt="" width="370" height="249" /> Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Reuters[/caption]

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Hadi Wiyono, warga Dusun Pringsurat, Desa Ngloro, Kecamatan Saptosari nyaris tertipu Rp10.000.000, gara-gara orang iseng yang mengaku telah menculik anaknya.

Advertisement

Hadi Wiyono, Rabu (24/7/2013) menceritakan, peristiwa penipuan yang menimpa dirinya terjadi Senin (22/7/2013), sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu dia ditelepon pria yang mengaku penculik. Anaknya yang bernama Setyo Wibowo, 21, sedang bersama pelaku. Setyo diculik dari kampus saat sedang kuliah di salah satu kampus swasta di Wonosari.

Hadi yang baru saja pulang dari kebun terkejut. Ia berusaha mencari anaknya dan menanyakan kepada kelauarganya. Hadi juga menghubungi telepon anaknya berkali-kali namun tidak aktif. Saat itulah Hadi panik dan meyakini anaknya bersama pelaku.

Tak lama pelaku minta syarat kepada Hadi agar mengirimkan uang tunai Rp10.000.000 sebagai jaminan anaknya selamat. Namun jika Hadi tidak mengirimkan uang pelaku tidak menjamin keselamatan anaknya tersebut.

Setelah berkali-kali ditawar tidak bisa akhirnya hadi menyanggupi syrat tersebut. Namun setelah usahanya mentok, hanya mendapat Rp2 juta, Hadi memohon kepada pelaku. Akhirnya pelaku menyanggupi namun agar uang Rp2 juta agar dikirim dalam bentuk pulsa.

“Saya cuma ada uang Rp2 juta, tapi orang itu [pelaku] tidak mau langsung ditransfer dalam bentuk uang. harus dikirimkan lewat pulsa,” kata Hadi. Hadi tidak mengetahui pembelian pulsa dalam jumlah yang banyak, akhirnya baru Rp40.000 dikirim pulsa.

Hadi disarankan untuk lapor polisi. keluarga Hadi bersama jajaran Polsek Saptosari mulai melakukan pencarian ke kampus pada malam hari.

Setyo akhirnya ditemukan di sebuah asrama milik kampusnya di Bleberan Kecamatan Playen kemudian dibawa ke Polsek Playen untuk diperiksa. “Saya justru kaget bapak sama kakak saya datang ke asrama bawa polisi, saya sedang tiduran” kata Setyo.

Kapolsek Saptosari AKP Waluyo Wintoro menyatakan, tidak ada penculikan, namun penipu berpura-pura menculik supaya mendapatkan keuntungan. Namun saat bersamaan penelpon menipu Hadi, saat itu pula telepon anaknya tidak aktif.

“Penculikan tidak ada tapi fakta penipuannya ada. Tapi sempat membuat keluarga resah ” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari HAM jadi Pengingat Pentingnya Rasa Saling Menghormati di Atas Keberagaman

News
| Minggu, 10 Desember 2023, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement