Advertisement
RUPIAH MELEMAH : Tas Impor Makin Mahal

Advertisement
[caption id="attachment_446733" align="alignleft" width="450"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/09/12/rupiah-melemah-tas-impor-makin-mahal-446719/tas-impor-di-beringharjo-holly-kartika" rel="attachment wp-att-446733">http://images.harianjogja.com/2013/09/tas-impor-di-beringharjo-Holly-Kartika.jpg" alt="" width="450" height="314" /> Penjual tas impor di Pasar Beringharjo Jogja (JIBI/Harian Jogja/Holly Kartika N. S)[/caption]
Harianjogja.com, JOGJA—Imbas menguatnya dolar terhadap rupiah turut dirasakan sejumlah pedagang tas-tas impor. Kenaikan harga produk tas wanita yang diimpor dari berbagai negara naik sekitar 10% hingga 20% per unit.
Advertisement
Pemilik toko tas Dee Angela, Danie Suryaningtyas mengungkapkan, sejak kurs dolar naik, harga tas impor ikut merangkak naik. Mengikuti nilai tukar dolar terhadap rupiah yang semakin tinggi, harga tasnya pun ikut naik secara bertahap.
“Sekarang naiknya sudah Rp5.000 sampai Rp20.000 per buah. Kalau kemarin naiknya bertahap,” ujar Dinie kepada Harian Jogja, Rabu (11/9/2013).
Kenaikan harga tas impor mulai terasa sejak awal bulan ini. Danie mengungkapkan, bagi pembeli eceran kenaikan harga tas impor ini tidak terlalu terasa. Namun, berbeda bagi para pembeli grosir yang umumnya para pedagang yang membelinya untuk dijual kembali.
“Kalau pengecer tidak akan terlalu pengaruh, tapi kalau yang grosir akan sangat berpengaruh. Selain harga belinya makin mahal, mereka jualnya nanti juga semakin mahal. Ini bisa berpengaruh sama daya beli konsumennya,” papar Danie.
Danie juga mengungkapkan saat ini banyak supplier yang terpaksa menunda pengiriman barang. Harganya yang masih menyesuaikan dolar, sehingga terpatok harga mahal, membuat stok mulai berkurang.
Kini para pedagang tas-tas impor harus menanti sampai rupiah kembali menguat.
“Banyak pemasok yang terpaksa tunda pengiriman barang karena dolar masih tinggi. Nanti mungkin kalau sudah mulai turun [dolar] akan kembali dipasok lagi. Sementara ini juga belum bisa menghitung omzet bulan ini, tapi pastinya akan turun,” tandas Danie.
Sementara itu pemilik kios tas impor Eldy’s Collection yang berada di Pasar Beringharjo mengungkapkan produk tas impor ini kebanyakan dikirim dari China dan beberapa negara Eropa.
Selain itu, pembeli juga justru banyak yang mengurangi pembelian. Terutama bagi pembeli besar yang membeli secara grosir.
Ismi mengungkapkan pihaknya tidak berani menaikkan harga tas impor yang dijual. Pasalnya harga tas impor sudah sangat mahal. Apabila dinaikkan lagi, dirinya takut konsumen akan berkurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Diduga Ditembak, Kepala Keamanan Dewan Kepresidenan Libya Abdul Ghani Tewas di Tripoli
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Sleman Blacklist Kontraktor Proyek Pembangunan Gedung SMPN 2 Mlati
- Ini Ketentuan SPMB DIY 2025 Jalur Domisili Pengganti Zonasi, KK Famili Lain Tak Bisa Daftar Sekolah Terdekat
- Kasus Perusahaan Tahan Ijazah Karyawan Terjadi di Bantul, Dinas Upayakan Mediasi
- 5 Warga Sleman Gagal Berangkat Haji di 2025, Ini Penyebabnya
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
Advertisement