Advertisement
Petani Gunungkidul Mulai Panen Raya Kacang, Begini Hasilnya

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan di Gunungkidul mencatat luas tanam kacang tanah di musim tanam kedua mencapai 22.000 hektare. Hingga sekarang sudah memasuki panen raya dengan produksi mencapai 3,68 ton per hektare.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, musim tanam kacang kedua terlaksana mulai Januari hingga Februari 2025. Berdasarkan catatan yang masuk, sejak akhir April hingga sekarang sudah memasuki masa panen.
Advertisement
Hal ini tak lepas dari masa pemeliharaan kacang yang membutuhkan waktu sekitar 90 hari. “Sudah mulai panen seperti di Kapanewon Tanjungsari, para petani sudah memetik panen kacang yang ditanam di awal Februari lalu,” kata Raharjo kepada wartawan, Senin (12/5/2025).
BACA JUGA: Presiden Francis Dituduh Pakai Narkoba
Menurut dia, pengubinan hasil panen kacang terus dilakukan untuk memastikan jumlah produksi yang didapatkan. Di sisi harga, komoditas kacang memiliki harga yang bagus karena menembus Rp22.000 per kilonya.
Diharapkan dengan hasil panen yang bagus, maka upaya menyejahterakan petani bisa diwujudkan. Pasalnya, dengan harga tersebut, maka berdasarkan perhitungan yang dilakukan, setiap hektarenya dapat terjual sebesar Rp44,4 juta.
“Panennya bagus karena bisa tembus 3,68 ton per hektar. Kalau kulitnya dikupas maka bisa menghasilkan sedikitnya 1,8 ton, tapi ada juga yang tembus 2,24 ton kacang pipil kering,” ungkapnya.
Penyuluh Pertanian Lapangan, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tanjungsari, Marwoto mengatakan, di wilayah tugasnya petani sudah mulai memanen kacang yang ditanam selama 90 hari. Secara produksi, kacang yang dihasilkan bagus karena keberadaan hujan di awal Mei juga ikut memberikan pengaruh terhadap perkembangan tanaman ini.
“Luas tanam kacang di Tanjungsari mencapai 1.820 hektare. Ini masih musim panen raya kacang di masa tanam kedua,” kata Marwoto.
Ia mengakui dari hasil pengubinan di beberapa titik berat kacang yang dihasilkan bervariasi. Dicontohkan, panen di Kalurahan Ngestirejo dari pengubinan diketahui hasilnya mencapai 3,68 ton kacang glondongan kering per hektarenya.
Adapun di Kalurahan Banjarejo, berdasarkan pengubinan yang dilakukan mampu menghasilkan kacang seberat 2,24 ton per hektarenya. “Rata-rata hasil panen kacang di musim tanam kedua bagus sehingga bisa meningkatkan pendapatan para petani. Dari sisi produksi, juga lebih baik dibandingkan periode sama di 2024,” katanya. (David Kurniawan)
Foto Istimewa Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul
Proses panen kacang di Padukuhan Mendang I, Kalurahan Ngestirejo, Tanjungsari. Foto diambil beberapa waktu lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Sleman Siapkan Rp210 Juta untuk Bantu Pendanaan Penulisan Skripsi Hingga Tesis ASN
- Ingin Bekerja ke Luar Negeri, Pemkab Imbau Warga Gunungkidul Gunakan Jalur Resmi
- Disdikpora Kota Jogja Perpanjangan Pengajuan Akun SPMB SMP Sampai 2 Juli 2025
- Volume Sampah Plastik di Sleman Capai 222 Ton Per Hari
- Teringat Dendam Saat Pesta Miras, Pria di Kulonprogo Menombak Temannya Sendiri
Advertisement
Advertisement