Advertisement
Dua Kasus Malaria Ditemukan di Gunungkidul Tahun Ini, Begini Penjelasan Dinkes

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat ada dua warga yang terjangkit malaria. Meski demikian, temuan kasus bukan murni dari Bumi Handayani karena penderita terkena saat melakukan perjalanan dari daerah endemic malaria.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono mengatakan, Kabupaten Gunungkidul masuk wilayah bebas malaria sejak 2014 lalu. Meski demikian, upaya penyebaran tetap adan dan harus diwaspadai.
Advertisement
BACA JUGA: Terkena Longsor Sejak 2023, Jalan Kabupaten di Gedangsari Gunungkidul Belum Diperbaiki
Sebagaimana data yang tercatat, di 2022 lalu terdapat satu kasus. Setahun kemudian ditemukan empat kasus dan di 2024 nol temuan malaria.
“Kalau di 2025 sudah ada dua kasus malaria yang ditemukan,” kata Ismono, Jumat (15/8/2025).
Meski ada temuan kasus malaria, ia mengklaim penyebaran atau temuan penularan yang berasal dari wilayah di Kabupaten Gunungkidul. Pasalnya, temuan karena adanya perjalanan para penderita dari wilayah yang masuk endemic malaria.
“Jadi tidak tertular di Gunungkidul, tapi pasien ini telah melakukan perjalanan dari daerah yang ada kasus malarianya,” ungkapnya.
Selain itu, temuan kasus juga disebabkan para pederita kembali kambuh setelah dinyatakan sehat. Oleh karena itu, upaya pencegahan terus dilakukan agar penyakit malaria bisa terus terkendali.
Salah satu upayanya dengan melakukan skrining bagi anggota TNI di Kodim 0730/GK. Skrining dilaksanakan karena banyak prajurit yang pernah ditugaskan di luar daerah, yang salah satunya menjadi endemic malaria.
“Kami juga melakukan sosialisasi, bagi warga yang pulang dari daerah endemis malaria untuk melaksanakan pemeriksaan ke puskesmas terdekat,” katanya.
Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Heri Purwanto mengatakan, belum mendapatkan laporan resmi terkait dengan penyebaran malaria di Gunungkidul. Meski demikian, ia berharap kepada dinas kesehatan untuk benar-benar memastikan bahwa temuan kasus bukan berasal dari wilayah Bumi Handayani.
“Mudah-mudahan benar dari luar daerah. Tapi, apapun itu harus tetap diwaspadai,” katanya.
Di sisi lain, ia juga terus mendorong agar sosialisasi pola hidup bersih dah sehat di Masyarakat terus digencarkan. Langkah ini sebagai upaya menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit.
“Kalau tubuh vit, maka tidak mudah terserang penyakit. Makanya gerakan kesehatan di Masyarakat harus digencarkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Megawati Belum Dipastikan Hadir di Istana Saat Perayaan HUT RI ke 80
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 13 Pasangan di Jogja Ajukan Dispensasi Nikah, Mayoritas Hamil Duluan
- Gunungkidul Waspadai Hewan Misterius Mengancam Ternak Warga
- RS PKU Muhammadiyah Jogja Dorong Biro PHU Membangun Ekosistem Perjalanan yang Sehat Jasmani dan Ruhani
- Terkena Longsor Sejak 2023, Jalan Kabupaten di Gedangsari Gunungkidul Belum Diperbaiki
- Pasar Murah Berhadiah Digelar di Lapangan Pemda Sleman
Advertisement
Advertisement