Advertisement

Dishub Sleman Pasang Rambu Batas Kecepatan di Jalan Turgo-Pakem, Ini Tujuannya

Lugas Subarkah
Jum'at, 15 Agustus 2025 - 22:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Dishub Sleman Pasang Rambu Batas Kecepatan di Jalan Turgo-Pakem, Ini Tujuannya Petugas Dishub Sleman memasang rambu dan banner batas kecepatan di Simpang Tiga Candi, Pakem, Sleman, Jumat (15/8/2025). - ist Humas Pemkab Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN–Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman bersama Satpol PP Kabupaten Sleman, Polresta Sleman, Pemerintah Kapanewon, Kalurahan, dan masyarakat setempat memasang rambu batas kecepatan maksimal 40 km/jam di tiga titik strategis, Jumat (15/8/2025).

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Sleman, Marjanto, mengatakan pemasangan rambu dilakukan di tiga titik pada ruas jalan pada ruas Turgo–Pakem, terbagi menjadi dua titik di Simpang Tiga Candi dan satu titik di ujung jalan Jamblangan–Ngepring, Pakem.

Advertisement

Langkah ini ditujukan untuk menekan laju truk angkutan pasir, batu, maupun tangki air yang kerap melintas dengan kecepatan tinggi.

BACA JUGA: Pedagang Tak Bisa Ikut Undian Lapak di Lapangan Pemda Sleman, Ini Alasannya

“Kami menerima aduan masyarakat yang terganggu truk melaju melebihi batas kecepatan, bahkan sekitar pukul 02.00 dini hari. Pemasangan rambu ini diharapkan memberi peringatan agar pengemudi mematuhi batas kecepatan, sehingga warga merasa aman dan nyaman,” ujarnya.

Setelah pemasangan rambu, pihaknya akan melakukan sosialisasi, memasang banner, serta menyebarkan selebaran kepada pengendara truk pengangkut material, termasuk yang berasal dari luar Jogja. Monitoring dan evaluasi pun akan dilakukan untuk melihat efektivitas langkah tersebut.

Warga Dusun Candi, Purwobinangun, Arlin, mengungkapkan keresahan warga sudah berlangsung lama. Setiap hari, dari dini hari hingga malam, ratusan truk bermuatan berat melintas dengan kecepatan tinggi.

“Muatan pasir, batu, dan tangki air itu sangat berat. Kebanyakan truk dari luar Jogja, dan kami merasa dirugikan, termasuk secara ekonomi. Kawasan wisata seperti Turgo yang dulu ramai pesepeda kini sepi karena banyaknya truk lewat,” tuturnya.

Ia mengapresiasi langkah pemasangan rambu sebagai upaya awal, namun berharap solusi lebih permanen dapat diambil. “Harusnya truk-truk ini mencari jalur alternatif, tidak melewati Purwobinangun. Semoga ke depan permasalahan ini cepat terselesaikan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Ada Upaya Penghilangan BB di Agensi Perjalanan Haji, Jubir KPK: Yaqut Cholil Kooperatif

Ada Upaya Penghilangan BB di Agensi Perjalanan Haji, Jubir KPK: Yaqut Cholil Kooperatif

News
| Jum'at, 15 Agustus 2025, 21:47 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement