Advertisement
Waspadai Sales Abal-abal

Advertisement
[caption id="attachment_448760" align="alignleft" width="448"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/09/18/waspadai-sales-abal-abal-448757/uang-rupiah-ditangan-reuters-20" rel="attachment wp-att-448760">http://images.harianjogja.com/2013/09/uang-RUPIAH-ditangan-REUTERS2.jpg" alt="" width="448" height="307" /> Ilustrasi uang (JIBI/Harian Jogja/Reuters)[/caption]
Harianjogja.com, SLEMAN - Masyarakat, terutama para pedagang kelontong perlu mewaspadai sales abal-abal yang berkeliaran. Theresia Waikem, 58, warga Sidoarum, Godean Sleman terkena tipu sales palsu yang biasa berkeliling.
Advertisement
Kepada Harian Jogja, Waikem menjelaskan pekan lalu ia didatangi seorang sales saat menjaga toko kelontong. Seorang pria dengan berpakaian rapi layaknya kebanyakan sales itu menyodorkan catatan nota makanan kecil jenis permen.
Karena memang banyaknya barang titipan sales yang ada, pemilik toko kelontong "Wijaya Kusuma" ini percaya begitu saja. Terlebih saat itu kata dia, sales abal-abal itu juga membawa barang bukti nota. Ia pun membayarnya sesuai yang diminta sales Rp130.000.
"Kulo meniko injeh manut mawon, piyambake ngasto nota [saya ikut saja karena dia bawa nota]," ungkap dia, Rabu (18/9/2013).
Sementara, Wijaya Kusuma menambahkan ia baru sadar jika ibunya ditipu sales abal-abal itu saat sales permen yang asli datang. Keluarga ini pun membayarkan kembali rupiah yang sama kepada sales yang asli.
Peristiwa itu, bisa menjadi pelajaran bagi para pedagang kelontong agar berhati-hati dalam melayani sales. Karena, lanjut dia, bisa jadi sales abal-abal itu juga beroperasi di daerah lain selain Sleman. "Dulu itu pernah ada juga yang tertipu di Mlati modus, sales yang pensil 2B," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement