Advertisement

Indonesia Masih Kekurangan Aktuaris

Mediani Dyah Natalia
Minggu, 22 September 2013 - 16:39 WIB
Nina Atmasari
Indonesia Masih Kekurangan Aktuaris Ilustrasi bursa saham (Dok/JIBI - Bisnis)

Advertisement

[caption id="attachment_449987" align="alignleft" width="450"]http://images.solopos.com/2013/09/bursa-saham-bisnis-indonesia.jpg">Karyawan memantau monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan sekuritas (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)http://images.solopos.com/2013/09/bursa-saham-bisnis-indonesia.jpg" width="450" height="300" /> Karyawan memantau monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan sekuritas (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)[/caption]

Harianjogja.com, SLEMAN—Saat ini, Indonesia masih kekurangan tenaga aktuaris. Jumlah aktuaris yang minim mendorong perusahaan di Indonesia merekrut sumber daya manusia (SDM) dari luar negeri.

Advertisement

Vice President Director and Chief Employee Benefits and Syariah Officer Manulife Indonesia, Nelly Husnayati mengatakan profesi aktuaris atau ahli matematika, keuangan dan statistika untuk menganalisa kejadian di masa depan pada urusan finansial semakin dibutuhkan.

Profesi tersebut tidak lagi didominasi perusahaan asuransi jiwa dan umum, melainkan juga bisnis yang bergerak di bidang investasi, pensiun ataupun konsultasi.

Kendati demikian, saat ini Indonesia baru memiliki 172 aktuaris yang terpusat di Pulau Jawa. Sementara, kebutuhan riil di lapangan berkisar 500 orang.

“Karena kekurangan SDM aktuaris, kami terpaksa mendatangkan SDM asing,” ujar dia saat ditemui usai peringatan Dies Natalis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM), belum lama ini.

Guna mendukung program pemerintah meningkatkan jumlah aktuaris sesuai kebutuhan, kata dia, Manulife Indonesia bersinergi dengan Perguruan Tinggi (PT) lokal. Nelly menuturkan melalui kerja sama ini diharapkan aktuaris murni dari Indonesia.

“Dengan kerja sama ini kami juga berharap dapat membantu memenuhi target pemerintah untuk mencetak 1.000 aktuaris pada 3-5 tahun mendatang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KEK Batang Harus Jadi Jantung Ekonomi Nasional

News
| Jum'at, 11 Juli 2025, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025

Wisata
| Rabu, 09 Juli 2025, 14:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement