Advertisement

Mayat Warga Tuksono Tergantung di Bawah Jembatan Kereta Api

Rabu, 15 Januari 2014 - 12:56 WIB
Nina Atmasari
Mayat Warga Tuksono Tergantung di Bawah Jembatan Kereta Api Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja - Reuters)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Warga Dusun Mertan, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo gempar saat menemukan tubuh laki-laki tergantung tak bernyawa di bawah jembatan kereta api desa setempat, Selasa (14/1/2014) pagi.

Mayat tersebut tergantung pada seutas tali yang dikaitkan pipa melintang di bawah jembatan rel. Selama ini warga menyebut lokasi itu dengan nama Palang Mertan.

Advertisement

Kontan saja, informasi adanya orang gantung diri di jembatan kereta itu pun cepat menyebar luas di kalangan warga sehingga mereka berbondong-bondong untuk datang ke lokasi kejadian.

Mayat tersebut adalah Alfis Sahrun, 40, warga Taruban Wetan, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo. Wilayah yang berjarak sekitar tiga kilometer dari tempat lelaki nahas itu mengakhiri hidup.

Warga Mertan tidak mengetahui secara pasti waktu Sahrun gantung diri. Hanya saja, ada warga yang sempat melihat Sahrun mondar-mandir di sekitar rel kereta.

Rukijo, 42, warga setempat mengaku sempat berbincang-bincang sebentar dengan Sahrun, Senin (13/1/2014) pukul 18.00 WIB. Saat itu Rukijo sedang mencari rumput di bawah jembatan.

"Saya lihat dia [Sahrun] mondar-mandir di rel. Akhirnya saya panggil dia," ujar Rukijo, Selasa (14/1/2014).

Tak lama berselang, lanjut dia, Sahrun yang kala itu mengenakan jaket warna coklat pun mendekat. Selanjutnya terjadi perbincangan singkat antara dua insan itu.

Sahrun menceritakan, dia sedang menghadapi masalah dengan keluarganya.

"Tapi masalahnya apa, saya enggak tahu. Saya juga tidak menanyakan karena itu aib dia, jadi bukan urusan saya," tandasnya.

Rukijo memaparkan, Sahrun juga sempat mengutarakan niat untuk meminjam uang padanya. Padahal keduanya tidak saling kenal. Rukijo pun mengatakan tidak punya.

Kemudian, karena sudah terdengar kumandang adzan Maghrib, Rukijo pamit. Sebelum pergi, dia memberikan sebatang rokok kretek pada laki-laki beranak satu itu.

"Setelah itu saya enggak tahu lagi apa yang dia lakukan. Cuma saya sempat curiga karena dia membawa plastik berisi tali. Kemungkinan bunuh dirinya malam. Kalau tahu akan berakhir tragis seperti ini tentu saya bawa ke rumah kepala desa," paparnya menyesal.

Dia begitu terkejut ketika mendengar ada orang gantung diri di Palang Mertan. Setelah ikut datang ke lokasi kejadian, ternyata mayat yang tergantung itu adalah orang yang beberapa jam sebelumnya masih berbincang-bincang dengannya di lokasi itu juga.

Dari proses pemeriksaan tim dokter dan kepolisisan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Sahrun.

Kepala Unit Reskrim Polsek Sentolo, Ajun Komisaris Polisi Fakrurodin menyatakan, korban murni bunuh diri dengan cara gantung diri dengan seutas tali.

"Tidak ada tanda penganiayaan. Kondisi mayat juga memperlihatkan selayaknya orang bunuh diri dengan gantung diri, yakni lidah menjulur keluar," ujarnya saat ditemui wartawan di kantornya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gelaran PEVS 2025 Catatkan Transaksi Kendaraan Listrik Rp900 Miliar

News
| Minggu, 04 Mei 2025, 08:47 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement