Advertisement
Jelang Iduladha 2025, DKPP Bantul Waspadai Hewan Kurban dari Daerah Endemis Antraks

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul terus mewaspadai keberadaan hewan kurban utamanya sapi yang berasal dari sejumlah wilayah endemis antraks seperti Gunungkidul jelang Iduladha 2025.
Selain meminta kepada para pedagang untuk berhati-hati dalam membeli hewan kurban utamanya dari wilayah endemis antraks, DKPP juga akan mengintensifkan pemeriksaan kesehatan hewan dan kepemilikian Surat Keterangan Sehat Hewan (SKSH).
Advertisement
BACA JUGA: Upaya Peternak dan DKPP Bantul Atasi AntraksÂ
Kepala DKPP Kabupaten Bantul Joko Waluyo mengatakan hewan kurban yang diperjual belikan dan akan dipotong pada Iduladha 2025 kemungkinan tidak jauh berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana, sebagian besar hewan kurban itu berasal dari luar Bantul dan DIY. Oleh karena itu, DKPP meningkatkan sejumlah upaya pengawasan terhadap hewan kurban, utamanya yang berasal dari sejumlah wilayah endemis antraks.
"Jadi setiap hewan kurban yang masuk harus memiliki Surat Keterangan Sehat Hewan (SKSH). Tapi, punya SKSH sendiri tidak cukup, nanti akan ada petugas yang akan melakukan pemeriksaan langsung hewan kurban yang masuk ke Bantul," kata Joko, Minggu (4/5/2025).
Selain itu, DKPP juga telah meminta kepada pedagang yang mendatangkan hewan kurban untuk memisahkan atau mengisolasi hewan kurban yang baru saja datang di penampungan. Tujuannya untuk meminimalisasi penularan penyakit hewan yang baru didatangkan ke hewan yang telah ada.
"Setelah diisolasi, nanti baru boleh dicampur. Kami juga turunkan petugas untuk melakukan pengawasan dan pengecekan kesehehatan hewan kurban di pasar-pasar hewan dan tempat penampungan ternak kurban," jelas Joko.
Menurut Joko, kebutuhan hewan kurban, utamanya sapi setiap tahunnya di Bantul sebanyak 7.000 ekor. Dari jumlah tersebut, sepuluh persen baru bisa disuplai dari Kabupaten Bantul. Sisanya 90 persen kekurangannya harus didatangkan dari luar Bantul dan DIY. Adapun daerah yang selama ini menyuplai sapi ke Bantul di antaranya adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Pulau Madura dan Bali.
Hal yang sama juga diakui Joko juga terjadi untuk hewan kurban kambing. Di mana setiap hari kebutuhan kambing di Bantul mencapai 800 ekor. Kebutuhan kambing tersebut sampai saat ini belum bisa dipenuhi oleh peternak di Bantul.
"Sehingga untuk memenuhi kebutuhan yang ada kambing banyak didatangkan dari luar Bantul dan DIY," ucap Joko.
Pedagang sapi asal Sanden, Budi Santosa mengaku saat ini dirinya telah mulai memesan dan mengambil sapi dari Pulau Madura dan Jawa Tengah untuk kebutuhan hewan kurban pada Iduladha 2025. Langkah mendatangkan sapi dari Pulau Madura dan Jawa Tengah sudah biasa dilakukan setiap jelang Iduladha, mengingat cukup sulit mencari sapi yang berasal dari Bantul dan sekitarnya.
"Kebutuhannya kan banyak sapi jantan. Sapi yang baru didatangkan biasanya akan langsung diperiksa kesehatan, disuntik dan dipisahkan dengan sapi yang lain," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gelaran PEVS 2025 Catatkan Transaksi Kendaraan Listrik Rp900 Miliar
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Pegowes Taklukkan Tanjakan "Luna Maya", Rute Sepeda Menantang Sejauh 102 Km di Kulonprogo
- Pengendara Motor Tewas Usai Tabrakan Beruntun di Jalan Daendels Kulonprogo, Sopir Melarikan Diri
- Dua Anggota DPR RI, Rieke dan Esti Datangi Rumah Mbah Tupon, Ini Tujuannya
- Serap Ide Kreatif Generasi Muda Melalui Konco Museum
- Alasan PT PNM Tidak Akan Lelang Tanah Mbah Tupon
Advertisement