Advertisement

6 Bulan, 6.000 Ayam di Bantul Mati karena Penyakit Aneh

Bhekti Suryani
Jum'at, 28 Februari 2014 - 12:09 WIB
Nina Atmasari
6 Bulan, 6.000 Ayam di Bantul Mati karena Penyakit Aneh Ilustrasi peternakan ayam (JIBI/Solopos - Dok.)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Dalam waktu enam bulan sebanyak 6.000 ekor ayam di peternakan unggas di Dusun Wonoroto, Gadingsari, Sanden mati karena penyakit aneh.

Petugas kesehatan hewan belum dapat memastikan apakah kematian unggas tersebut dikarenakan virus flu burung atau karena penyakit gurem seperti yang diperkirakan warga.

Advertisement

Dokter Hewan dari Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan) Kecamatan Sanden Bantul Sri Imawati mengungkapkan, pihaknya menemukan ribuan ayam mati di peternakan ayam petelur milik warga bernama Sarju.

Sejatinya ada 10.000 ekor ayam mati sejak enam bulan terakhir hingga sekarang. Namun, hanya 6.000 ekor yang mati karena penyakit, sedangkan sisanya mati karena disembelih lantaran tidak produktif lagi.

Ayam yang mati tersebut, menurut dia, memiliki ciri khas, kulitnya kotor seperti tertempel bekatul atau pakan ayam. Namun saat dibersihkan, tidak bisa hilang alias melekat di kulit ayam. Sri Imawati juga tidak dapat memastikan apakah penyakit tersebut adalah gurem.

“Kalau gurem sepertinya tidak karena tidak ada bercak merah di kulit ayamnya, gurem itu beda. Meski banyak yang kotor, sebagian ayam kulitnya justru ada yang bersih,” terangnya.

Ia menduga, unggas-unggas itu mati karena ada infeksi di bagian dalam organ tubuhnya. Baik karena virus atau bakteri. Namun dirinya belum dapat memastikan apakah unggas tersebut terserang flu burung, sebab kematiannya tidak terjadi cepat dan mendadak serta dalam jumlah banyak dalam satu waktu, seperti ciri khas flu burung.

Untuk memastikan penyebab kematian unggas tersebut, Kamis (27/2/2014) ini Poskeswan mengirimkan sampel ayam mati ke laboratorium di Wates Kulonprogo.

Sementara menunggu hasil lab, pemilik peternakan ayam, kata dia, menggiatkan penyemprotan hama penyakit ke ternak yang masih hidup. Sri Imawati menambahkan, kematian ribuan uanggas akibat penyakit aneh itu baru terjadi kali ini di Sanden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement