Advertisement

Panen Raya Penjualan Beras Di Pasar Tradisional Sepi Pembeli

Holy Kartika Nurwigati
Rabu, 25 Juni 2014 - 10:42 WIB
Mediani Dyah Natalia
Panen Raya Penjualan Beras Di Pasar Tradisional Sepi Pembeli Salah seorang pegawai kios beras di Pasar Wates sedang menimbang beras, Selasa (24/6/2014). (Holy Kartika N.S/JIBI - Harian Jogja)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Penjualan beras di pasar tradisional sepi pembeli karena melimpahnya stok beras usai panen raya dan pembagian beras bagi warga miskin (raskin).

Dari hasil pantauan Harian Jogja, Selasa (24/6/2014) di Pasar Wates, sejumlah kios beras di pasar ini sepi. Novi, 37, pedagang beras di pasra tersebut mengatakan sepinya pembeli disinyalir lantaran melimpahnya beras setelah panen raya di beberapa wilayah di Kulonprogo.

Advertisement

"Biasanya pasaran Wage ini ramai, tapi ini tumben sepi. Ini juga habis panen, jadi penjualan agak turun," ujar Novi.

Novi mengatakan bears melimpah di setiap wilayah di Kulonprogo. Saat panen raya, para buruh panen juga turut mendapatkan jatah, sehingga daya beli beras di pasar rendah. Apalagi saat ini raskin juga mulai dibagikan menjelang Ramadan ini.

"Itu juga memengaruhi daya beli konsumen juga. Mereka sudah dapat jatah beras, jadi tidak perlu beli beras, paling beberapa saja yang tukar tambah beras," imbuh Novi.

Srinahati, 53, pedagang beras lainnya menambahkan musim panen ini banyak petani yang langsung menjualnya berasnya, baik ke pasar maupun langsung ke pembeli. Harga jualnya juga bisa jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran. Apalagi pasar juga menjual beras murah.

"Petani jual murah, kami juga jual beras murah. Tapi sekarang ini peminat beras murah juga menurun," jelas Srinahati.

Saat harga beras yang paling laku, jenis C4 harganya Rp8.100 per kilogram. Srinahati memaparkan menjelang Ramadan ini harga beras juga masih relatif stabil. Baik harga maupun permintaan juga belum ada peningkatan.

"Biasanya permintaan naik nanti di pertengahan puasa atau menjelang lebaran. Kalau sekarang masih biasa, Malahan cenderung sepi," tandas Srinahati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mutiara Baswedan dan Alam Ganjar Main Bareng

News
| Sabtu, 09 Desember 2023, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement