Advertisement
LEBARAN 2014 : Pengusaha Daging Bantul Penuhi Kebutuhan Daging Selama Lebaran
Advertisement
[caption id="attachment_523065" align="alignleft" width="270"]http://images.harianjogja.com/2014/07/daging.jpg">http://images.harianjogja.com/2014/07/daging.jpg" width="270" height="187" /> Ilustrasi.dok[/caption]
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Asosiasi Pengusaha Daging Sapi Segoroyoso Pleret, Bantul mengupayakan mampu memenuhi kebutuhan daging di pasaran daerah ini selama perayaan Lebaran 2014.
"Terkait ketersediaan Insya Allah sampai H+5 Lebaran masih mencukupi, seandainya ada lonjakan permintaan hingga seratus persen kami masih mampu," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Daging Sapi Segoroyoso (APDSS) Bantul, Ilham Ahmadi, Kamis (31/7/2014).
Menurut dia, asosiasi yang mempunyai anggota puluhan peternak sapi di wilayah Bantul dan sekitarnya ini setidaknya dapat memproduksi rata-rata sekitar 20 sampai 30 ekor per hari atau setara dengan dua sampai tiga ton daging sapi.
"Untuk distribusinya masih di kawasan Bantul dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sedangkan sapi-sapi kami berasal dari peternakan di DIY, selama ini kami mempertahankan kondisi demikian," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap ada upaya perlindungan dari pemerintah kepada asosiasi, misalnya dalam pemenuhuan sapi tidak harus impor karena ketersediaan daging sapi untuk wilayah sendiri masih dapat dicukupi.
"Pihak asosiasi sendiri ingin ada 'proteksi', karena peternak sudah komitmen tidak akan mengambil sapi impor, yang dalam kapasitas kami ingin mengunakan kemampuan lokal, termasuk tidak naikkan harga jual daging," katanya.
Selain impor, kata dia pihaknya tidak menginginkan adanya daging sapi gelonggongan atau daging yang disembelih dari hewan yang sebelumnya diminumi air secara berlebihan, masuk di pasar tradisional Bantul dan sekitarnya.
"Kami harap pemerintah lebih intensif dalam pengawasan daging gelonggongan, kalau perlu ada tindakan tegas bagi pedagang daging tidak sehat itu, agar bisa memberikan efek jera bagi pelaku," katanya.
Apalagi, kata dia pihaknya tidak membantah bahwa peredaran daging gelonggongan di Bantul berpotensi ada, bahkan menurut sepengetahuan asosiasi pedagang "nakal" itu pelakunya hanya orang-orang tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wabah Pneumonia di China, Kemenkes Imbau Masyarakat Tak Panik
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement