Advertisement
Sebuah Truk dan Empat Mesin Diesel Penambang Hanyut Terbawa Arus Sungai Progo

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Hujan deras yang mengguyur DIY membuat penambang di pinggiran Sungai Progo Dusun Sejati, Sumberarum, Moyudan, Sleman kalang kabut.
Sebanyak satu truk dan empat diesel milik penambang hanyut terbawa arus sungai, Selasa (25/11/2014) sore. Beruntung sopir, kernet serta sejumlah penambang lainnya dapat menyelamatkan diri.
Advertisement
Peristiwa berawal saat sebuah truk bernopol AD 1448 C yang dikemudikan Jamiatmo Siswin, 60, bersama awaknya Kuat Kurniawan, 30, mengantri di pinggiran sungai progo di Dusun Sejati sekitar pukul 16.00 WIB. Diduga karena arus banjir yang datang secara perlahan memenuhi badan truk, sehingga hanyut terbawa arus sejauh 500 meter.
Sopir truk Jamiatmo menceritakan biasanya ia mengambil pasir di kawasan merapi. Tetapi karena penambangan Merapi tengah ditutup ia bersama Kuat memilih mengambil pasir di Sungai Progo. Selain itu di hari yang sama kebetulan ada permintaan pasir di wilayah Seyegan yang harus dipenuhi.
Beberapa menit sebelum kejadian, kondisi di lokasi memang hujan meski tak terlalu deras. Seperti biasa ia mengantri untuk mengambil pasir melalui proses penambangan menggunakan diesel.
"Posisi truk saya ini kebetulan juga di pinggir dan sebelum itu belum ada airnya di lokasi truk saya," ungkapnya saat ditemui di pinggiran Sungai Progo Rabu (26/11/2014).
Warga Danunegaran, Mantrijeron, Jogja ini menambahkan ketika proses menunggu, truknya belum terisi pasir. Tetapi tiba-tiba perlahan banjir mulai datang hingga mencapai pinggiran sungai. Ketika itu truk yang berada yang sudah terisi pasir di depannya sempat kesulitan keluar akibat lumpur. Tetapi setelah di dorong beberapa orang kemudian berhasil di pinggirkan.
"Saat giliran saya mau menyelamatkan truk saya ikut selip [terjebak lumpur] juga, jadinya lama sampai airnya tambah banyak," ungkapnya.
Menurut salahsatu penambang Abe Rifki, 15, selain truk ada empat unit rangkaian diesel dan pipa yang ikut hanyut terbawa air. Masing-masing diesel berikut pipa penyedot tersebut dengan harga Rp20 Juta per unitnya. Sehingga kerugian untuk pemilik alat mencapai Rp80 juta.
"Tapi ada satu unit yang berhasil diketemukan, kondisinya sudah berbeda ada sedikit kerusakan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2025 Meningkat
- Pospit Pakem Kini Jadi Rumah Kedua Penggemar Olahraga Sepeda di Jogja
- Bangun Semangat Toleransi, Dialog Mahasiswa Antaragama Digelar Libatkan 7 Kampus
- Wamen PU Diana: Pembangunan Pasar Terban Jogja Selesai September 2025
- Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025
Advertisement