Advertisement

Jumlah Pendengar Radio Menurun, Ini Penyebabnya

Uli Febriarni
Minggu, 28 Desember 2014 - 14:21 WIB
Mediani Dyah Natalia
Jumlah Pendengar Radio Menurun, Ini Penyebabnya

Advertisement

Jumlah pendengar radio terus menurun. Perkembangan gadget dan internet menjadi penyebab persoalan tersebut terjadi.

Harianjogja.com, JOGJA-Berdasarkan survey Nielsen 2014, tiap tahun, pendengar radio mengalami penurunan hingga 3%. Sedangkan dalam sebagai media promosi, radio hanya memiliki porsi penetrasi 30% penggunaan di tengah masyarakat, dibanding televisi, majalah dan media lainnya.

Advertisement

Penurunan jumlah pendengar radio, terang Script Writer Radio Geronimo, Ela Arlika, disebabkan kemudahan mendapatkan lagu lewat internet, mengakses informasi lewat android dan tidak adanya lagi rasa bangga dan spesial ketika lagu yang diminta masyarakat diputar di radio kesayangan mereka.

"Ketika menikmati siaran radio, pendengar bisa menjalin komunikasi interaktif bersama penyiar. Selain itu, dengan mendengarkan radio, pendengar bisa mendapatkan rekan 'curhat', berbagi informasi, bahkan tips menghadapi situasi yang sedang dialami. Mendengarkan radio juga bisa dilakukan sambil melakukan aktivitas yang lain, tidak seperti nonton televisi, atau membaca artikel di internet," ujar Ela sesaat sebelum aksi Jogja Dengar Radio, Sabtu (27/12/2014).

Sementara Tim Pemasaran Radio Kotaperak, Nuri Hastuti mengungkapkan jumlah pendengar radio Kotaperak sendiri mengalami penurunan hanya dalam hitungan empat bulan. Pada Februari 2014, survey Nielsen menyatakan Kotaperak memiliki 174.000 pendengar, pada Juni 2014 menurun hingga 144.000 pendengar. Kenyataan minat pengiklan untuk menggunakan jasa radio untuk beriklan juga masih rendah, menjadi pil pahit yang ditelannya.

"Ketika menawarkan iklan, ada sejumlah rekanan yang mengatakan 'Wah jarang dengerin mba'. Menurunnya minat mendengarkan radio juga turut disebabkan karena orang-orang mulai memilih mengunduh lagu dari internet, mereka punya mobil juga memilih untuk memutar mp3," tutur Nuri.

Maka, menurut dia, aksi Jogja Dengar Radio perlu dilakukan untuk mengembalikan greget radio sebagai media informasi, edukasi, dan hiburan di tengah masyarakat.

Peserta aksi lainnya, Roni Arya dari Radio Rakosa menerangkan aksi bagi sticker yang tetap digelar meski turun hujan, bertujuan menunjukkan kepada masyarakat radio masih eksis dan tetap menjadi media yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, edukasi, promosi hingga hiburan.

Pesatnya pertumbuhan internet, video streaming, televisi, menjadi tantangan berat bagi radio di masa kini. Tak hanya dalam mencari pendengar, melainkan mencari rekanan berpromosi, sekalipun setiap radio memiliki segmen masing-masing.

Aksi Jogja Dengar Radio dilangsungkan di perempatan Tugu Pal Putih Jogja. Meski awalnya diinisiasi oleh radio-radio yang berada di bawah bendera Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jogja, aksi tersebut hanya diikuti oleh enam radio, yaitu Star Jogja, Geronimo, Kotaperak, Rakosa, Jiz, Persatuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring

News
| Minggu, 28 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement