Advertisement
INVESTASI DI BANTUL : Ingin Membangun? Konsultasi Dahulu

Advertisement
Investasi di Bantul kini ditata lebih baik. Pengembang diminta berkonsultasi terlebih dahulu ke Bappeda
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pengembang maupun investor berkonsultasi terlebih dahulu dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat sebelum membeli lahan untuk lokasi investasinya.
"Kalau saya harapannya pengembang yang mau beli tanah di Bantul tanya dulu ke Bappeda bagaimana tata ruangnya, apakah masuk lahan hijau atau kuning," kata Bupati Bantul, Sri Surya Widati, Sabtu (2/15/2015).
Menurut dia, dengan bertanya maupun konsultasi ke Bappeda itu, maka nantinya akan diketahui apakah calon lahan yang akan dibeli pengembang merupakan lahan yang subur atau sebaliknya, sehingga tidak salah peruntukkannya.
"Kami kenceng, kami sudah punya tata ruang, kalau itu lahan hijau, tidak mungkin kami lepas untuk beralih fungsi, jadi harus betul-betul taat dengan apa yang sudah diatur dalam tata ruang," katanya.
Bupati mengatakan, seandainya calon lahan yang diincar pengembang untuk membangun perumahan maupun industri termasuk lahan "kuning" atau bukan untuk lahan pertanian maka kemungkinan besar disetujui.
"Karena bagaimana pun juga kalau itu lahan hijau tetap saya tolak, karena kami harus mengendalikan alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian, agar jangan sampai lahan hijau habis," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Kulonprogo Open Bidding Kepala Dinkes dan Kepala Dinsos, Ini Jadwal dan Syaratnya
- Pelatih Persiba Balikpapan Waspadai Kekuatan Pemain PSS Sleman
- Bupati Gunungkidul Siapkan 6 Program Prioritas di Tahun Depan
- Peserta KB Laki-laki di Sleman Naik Jadi 27 Persen
- DPRD DIY: Program MBG Harus Jadi Peluang Kelompok Tani Lokal
Advertisement
Advertisement