Advertisement
KULINER GUNUNGKIDUL : Ingin Sambal Lebih Segar? Coba Tambah Beser ..
Advertisement
Kuliner Gunungkidul menawarkan rasa ekstrem dari sambal beser.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dusun Gatak I, Desa Ngestirejo, Gunungkidul menyimpan eksotisme kuliner ekstrim berupa beser atau kepik.
Advertisement
Harianjogja.com kali ini mendapat kesempatan menyantap beser yang diolah bersamaan dengan sambal. Warga setempat, Sutri mengakui sambal tersebut masih terdengar asing di telinga. Bahkan, tidak semua warga di Gunungkidul mengetahui sambel beser meskipun di daerah mereka ada hewan yang disebut beser. Ia menjelaskan beser merupakan hewan sejenis kepik. Biasanya, hewan ini hidup di daun waluh.
“Beser membuat sambal lebih segar dan pedas,” ungkap dia kepada Harianjogja.com, Rabu (27/1/2015).
Guna mendapatkan beser, Sutri harus mencari hewan tersebut di tanaman waluh yang ditanam di ladang. Perempuan ini juga harus memilih daun-daun yang bisa ia masak. Sembari memilih daun, ia juga mencari kepik yang biasa disebut beser.
Sore itu, ia hanya bisa mengumpulkan sembilan ekor beser. Ukurannya kecil. Hanya sebesar kuku orang dewasa. Namun, siapa sangka, harga beser cukup mahal. Menurut dia, sembilan ekor beser tersebut laku dijual dengan harga Rp2.000.
“Di pasar sekitar sini [Ngestirejo] juga ada menjual. Anak saya juga baru beli seharga Rp10.000 untuk lima kali yang saya dapat,” ujar dia.
Setelah mendapatkan bahan baku, ia segera kembali ke rumahnya. Pertama ia, menyiapkan sayur waluh. Kemudian, ia membuat sambal beser. Sebelumnya, beser harus dicuci kemudian direndam di dalam air panas. Setelah, itu beser digoreng dan diuleg bersama sambal bawang.
“Ada yang menyukai beser dibiarkan mentah saat dicampur,” ujar dia.
Menantu Sutri, Edi yang berasal dari Kecamatan Nglipar mengatakan, baru mengetahui ada sambal beser di daerah asal istrinya. Menurut dia, sambal bawang menjadi lebih segar ketika dicampur dengan beser. Beser sendiri memiliki aroma yang kuat.
“Sambalnya jadi lebih enak. Sepertinya, cairan tubuh beser yang membuat sambal jadi segar,” ucap dia.
Sementara, Dinas Kesehatan Gunungkidul mengaku belum mengetahui zat yang terkandung dalam tubuh beser. Sekretaris Dinkes Gunungkidul Dewi Irawati mengaku, baru kali ini mendengar sambal beser. Ia mengatakan, belum ada kajian mengenai zat yang terkandung dari serangga tersebut.
“Saya harus cari info terlebih dahulu,” ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Kamis 25 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- Terbaru! Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Kamis 25 April 2024
Advertisement
Advertisement