Advertisement
Harga Gas 12 Kg Naik, Penggunanya Semakin Berkurang
Advertisement
Harga gas elpiji 12 kilogram naik lagi, akibatnya jumlah penggunanya semakin berkurang
Harianjogja.com, KULONPROGO – Pemerintah akhirnya memutuskan menaikkan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram dengan selisih harga Rp5.000 per tabung.
Advertisement
Sejumlah pengecer mulai mencemaskan ketersediaan gas melon yang terbatas, apabila nantinya pembeli banyak beralih ke gas tersebut.
Tugiyo, 50, pengecer gas elpiji tiga kilogram mengaku, tidak keberatan dengan kenaikan harga gas ukuran tabung 12 kilogram. Dampaknya, dipastikan akan banyak pelanggan yang beralih dari pengguna gas 12 kilogram menjadi pelanggan gas ukuran tiga kilogram.
“Kalau gas 12 kilo naik, pelanggan [gas melon] saya akan semakin banyak. Kalau pasokannya lancar tidak masalah. Tapi kalau pasokannya saja sering telat atau langka, itu yang akan menyusahkan,” ujar Tugiyo yang ditemui di salah satu pangkalan gas elpiji di Dusun Kriyanan, Kelurahan Wates, Senin (2/3/2015).
Fitri, 35, salah satu pembeli mengatakan, harga gas melon ditingkat pengecer juga bervariasi. Dia mengatakan, harga normal berkisar antara Rp16.000 sampai Rp18.000 per tabung. Namun, setiap warung atau kios menjual dengan harga yang bervariasi.
“Kalau sudah sampai warung harganya [gas melon] sudah sesuka yang punya warung. Ada yang jual Rp18.000, malah ada yang jual lebih dari Rp20.000 per tabung. Apalagi kalau pas langka, harganya bisa lebih mahal lagi,” papar Fitri.
Wahyu Kurniawati, 42, pemilik pangkalan gas mengatakan, harga gas ukuran 12 kilogram sebelumnya Rp130.000. Setelah diumumkan naik dengan selisih Rp5.000 per tabung, kini harga gas tersebut dilego Rp135.000 per tabung. Dia mengungkapkan, setelah beberapa kali mengalami kenaikan harga, pelanggannya mulai berkurang.
“Pelanggan sudah mulai berkurang, apalagi sudah beberapa kali ini harga elpiji 12 kilo naik. Kalau dikira-kira pelanggan saya berkurang sampai 50 persen,” ungkap Kurniawati.
Lebih lanjut Kurniawati mengatakan, sejak diumumkan harga gas elpiji 12 kilogtram naik pada 1 Maret lalu, pelanggan mulai banyak yang beralih ke gas melon.
Dia mengatakan, sebelumnya kelangkaan gas melon beberapa waktu lalu dirasa menguntungkannya. Pasalnya, banyak pelanggan yang akhirnya memilih gas 12 kilogram karena sulit mendapatkan gas melon.
“Pelanggan gas 12 kilo saya saat ini tinggal 25 orang. Padahal, sebelumnya pelanggan saya bisa sampai lebih dari 50 orang. Tidak semuanya langsung beralih, ada yang malah mengurangi pembelian, terutama pelanggan yang punya usaha warung makan atau catering,” imbuh Kurniawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Jogja Kamis 25 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
- Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
Advertisement
Advertisement