Advertisement

Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup

David Kurniawan
Sabtu, 12 Juli 2025 - 13:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup Foto ilustrasi Siswa Sekolah Dasar / Foto dibuat dengan Artificial Intelligence ChatGPT

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pendidikan Gunungkidul mencatat ada sepuluh SD yang tidak memeroleh pendaftaran siswa baru dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025-2026. Meski demikian, sekolah ini tak serta merta ditutup karena baru sebatas monitoring yang berlangsung selama tiga tahun.

Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Agus Subariyanta mengatakan, pelaksanaan SPMB tingkat SD sudah berlangsung awal Mei lalu. Meski demikian, tidak semua sekolah mendapatkan murid baru karena ada sejumlah SD yang tidak mendapatkan murid.

Advertisement

BACA JUGA: Kalurahan di Gunungkidul Mulai Urus Pencairan Dana Desa Termin Kedua

Untuk SD negeri ada SDN Kropakan, SDN Puleireng dan SDN Gupakan 2 di Kapanewon Tepus; SDN Jaten, Tanjungsari serta SDN Wonolagi di Kapanewon Playen. Selain itu, juga ada tujuh sekolah swasta yang tidak mendapatkan murid baru.

Sekolah ini terdiri dari SD Kanisius Bandung I Playen, SD Muhammadiyah Boarding School, SD Muhammadiyah Gebang Rongkop, SD Muhammadiyah Pilangrejo, SD Muhammadiyah Wareng, SD Muhammadiyah Wonodoyo, dan SD Swasta Sanjaya Giring Paliyan.

“Meman gada SD yang tidak mendapatkan pendaftar dalam SPMB tahun ajaran 2025-2026,” katanya.

Agus mengakui, adanya sekolah yang tidak mendapatkan atau kekurangan murid merupakan hal yang lumrah. Pasalnya, jumlah kuota untuk SD ada sebanyak 13.888 kursi, tapi pendaftar di kisaran 7.111 calon siswa baru.

“Memang jumlah kursinya lebih banyak daripada calon siswa barunya,” katanya.

Khusus sekolah negeri, imbuh dia, dinas Pendidikan tak lantas langsung menutupnya. Sebagai upaya mengefektifkan sarana belajar dan mengajar, sekolah-sekolah tersebut akan dimonitoring selama tiga tahun.

Pemantauan ini dilakukan, untuk mengetahui perkembangan siswa di sekolah-sekolah tersebut. Oleh karenanya, penutupan tidak langsung dilakukan sebagai upaya memastikan pelayanan Pendidikan di wilayah sekitar.

“Juga untuk antisipasi kalau masih ada pendaftar di tahun ajaran berikutnya tetap terlayani. Jika tiga tahun ke depan tidak ada yang daftar lagi, maka potensi digabung akan lebih besar lagi,” katanya.

Disinggung mengenai SPMB tingkat SMP, Agus mengakui ada a 20 SMP swasta yang tidak mendapatkan murid baru. Adanya SMP yang kekurangan murid sudah diprediksi sejak awal.

Hal ini terlihat dari kuota murid baru yang mencapai  9.216 murid. Adapun jumlah siswa lulusan SD yang tercatat hanya sebanyak 7.903 anak. “Jadi kalau ada sekolah yang kekurangan murid bukan masalah karena kuota bangku tersedia lebih banyak ketimbang anak lulusan SD,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali

News
| Sabtu, 12 Juli 2025, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism

Wisata
| Sabtu, 12 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement