Advertisement
Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pendidikan Gunungkidul mencatat ada sepuluh SD yang tidak memeroleh pendaftaran siswa baru dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025-2026. Meski demikian, sekolah ini tak serta merta ditutup karena baru sebatas monitoring yang berlangsung selama tiga tahun.
Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Agus Subariyanta mengatakan, pelaksanaan SPMB tingkat SD sudah berlangsung awal Mei lalu. Meski demikian, tidak semua sekolah mendapatkan murid baru karena ada sejumlah SD yang tidak mendapatkan murid.
Advertisement
BACA JUGA: Kalurahan di Gunungkidul Mulai Urus Pencairan Dana Desa Termin Kedua
Untuk SD negeri ada SDN Kropakan, SDN Puleireng dan SDN Gupakan 2 di Kapanewon Tepus; SDN Jaten, Tanjungsari serta SDN Wonolagi di Kapanewon Playen. Selain itu, juga ada tujuh sekolah swasta yang tidak mendapatkan murid baru.
Sekolah ini terdiri dari SD Kanisius Bandung I Playen, SD Muhammadiyah Boarding School, SD Muhammadiyah Gebang Rongkop, SD Muhammadiyah Pilangrejo, SD Muhammadiyah Wareng, SD Muhammadiyah Wonodoyo, dan SD Swasta Sanjaya Giring Paliyan.
“Meman gada SD yang tidak mendapatkan pendaftar dalam SPMB tahun ajaran 2025-2026,” katanya.
Agus mengakui, adanya sekolah yang tidak mendapatkan atau kekurangan murid merupakan hal yang lumrah. Pasalnya, jumlah kuota untuk SD ada sebanyak 13.888 kursi, tapi pendaftar di kisaran 7.111 calon siswa baru.
“Memang jumlah kursinya lebih banyak daripada calon siswa barunya,” katanya.
Khusus sekolah negeri, imbuh dia, dinas Pendidikan tak lantas langsung menutupnya. Sebagai upaya mengefektifkan sarana belajar dan mengajar, sekolah-sekolah tersebut akan dimonitoring selama tiga tahun.
Pemantauan ini dilakukan, untuk mengetahui perkembangan siswa di sekolah-sekolah tersebut. Oleh karenanya, penutupan tidak langsung dilakukan sebagai upaya memastikan pelayanan Pendidikan di wilayah sekitar.
“Juga untuk antisipasi kalau masih ada pendaftar di tahun ajaran berikutnya tetap terlayani. Jika tiga tahun ke depan tidak ada yang daftar lagi, maka potensi digabung akan lebih besar lagi,” katanya.
Disinggung mengenai SPMB tingkat SMP, Agus mengakui ada a 20 SMP swasta yang tidak mendapatkan murid baru. Adanya SMP yang kekurangan murid sudah diprediksi sejak awal.
Hal ini terlihat dari kuota murid baru yang mencapai 9.216 murid. Adapun jumlah siswa lulusan SD yang tercatat hanya sebanyak 7.903 anak. “Jadi kalau ada sekolah yang kekurangan murid bukan masalah karena kuota bangku tersedia lebih banyak ketimbang anak lulusan SD,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Majelis Buruh: BSU Perlu Sasar Pekerja Informal dan Didukung Program Jangka Panjang
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Sabtu (12/7/2025)
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu (12/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Sabtu (12/7/2025), dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal dan Tarif DAMRI ke Bandara YIA, Purworejo dan Kebumen, Sabtu 12 Juli 2025
Advertisement
Advertisement